Sudah lama rasanya saya tidak mengepostkan tulisan di kompasiana.
Akhir-akhir ini mungkin sebagian besar rakyat Indonesia dibeberapa belahan Provinsi di pusingkan dengan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (selanjutnya disebut-BBM). Tak sekedar pusing dengan kelangkaan BBM, masyarakat juga di risaukan dengan berita-berita yang berkembang diberbagai media masa tentang akan adanya kenaikan harga BBM dan pembatasan pembelian untuk armada angkutan jenis tertentu.
Saya hanya ingin mengingatkan kita semua, tentang hal ini (kenaikan harga BBM). Ya..paling tidak kita bisa kembali di perdengarkan dendang lagu lama SBY..yang berjudul "BBM naik lagi"..,lagu ini memang pahit dibait-bait awalnya tapi akan manis dibait-bait akhirnya.
Lebih kurang setahun sebelum Pemilu 2009 harga BBM juga dinaikan, tapi beberapa bulan kemudian menjelang pemilu 2009 berlangsung harga BBM di turunkan berkali-kali. Inilah yang saya maksud pahit dibait-bait awalnya tapi akan manis dibait-bait akhirnya.
Pada akhirnya masyarakat tertipu dan dilupakan dengan kenaikan harga BBM karena sudah diturunkan beberapa kali, yang ujung-ujungnya masyarakat kembali tertipu oleh pesona kepemimpinan SBY dan kembali memilih Partainya. beginilah politik dan beginilah kondisi masyarakat kita yang dengan gampang melupakan dan memaafkan.
Disatu sisi melupakan dan memaafkan juga bukanlah merupakan hal yang buruk. Melupakan dan memaafkan justru dapat menghemat energi yang ada pada diri kita sehingga kita dapat melakukan banyak hal yang lebih produktif ketimbang terus-terusan berkeluh kesah dan mengingat-ingat kesalahan orang lain dimasa lalu.
Mungkin bagi sebagian orang lagu ini menyakitkan tapi tidak menutup kemungkinan lagu ini juga banyak menguntungkan bagi sebagian yang lain.
Sebagai masyarakat awam apakah kita akan terus dibuai oleh lagu-lagu ciptaan Bapak Presiden RI tercinta SBYudhoyono, atau sebalikknya sudah saatnya kita Memaafkan dan Melupakan Beliau demi kemajuan Negeri Kita yang kita cintai dan Demi Kehidupan yang lebih Sejahtera.
Hanya Tuhan dan kita yang dapat mengambil keputusan.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H