Mohon tunggu...
Andi Annisa Anggraeni
Andi Annisa Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi/ UIN Syarif Hidayatullah Jakarta -Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan- Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

I'm Ambivert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Antara Konsep Diri dan Motivasi Belajar Siswa di SMAN 1 Nanggung: Berdasarkan Pendekatan Hurlock

19 Desember 2024   12:03 Diperbarui: 19 Desember 2024   12:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan Narasumber.

 

  • Ketika Merasa Gagal

Vincent mengungkapkan bahwa ia pernah merasakan perasaan tersebut, terutama dalam konteks non-akademik. Ia merasa bahwa teman-temannya memiliki kemampuan yang lebih baik dalam bidang olahraga, sementara ia merasa kurang mampu untuk mengikuti mereka. Perasaan ini dapat menimbulkan keraguan diri dan mempengaruhi motivasi diri siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan yang sama. Penting untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki keunikan dan keahlian masing-masing, serta bahwa perbandingan dengan orang lain tidak selalu mencerminkan potensi diri yang sebenarnya.

  • Pengalaman Yang Membuatnya Merasa Sedih

Vincent menceritakan pengalamannya ketika naik dari kelas 10 ke kelas 11. Tiba-tiba, teman-temannya dipindahkan ke kelas baru sesuai dengan jurusan masing-masing, dan ia merasa sangat kehilangan. Perubahan tersebut membuatnya merasa kesepian dan tidak memiliki teman di kelas baru, sehingga ia tenggelam dalam lautan kesedihan yang mendalam selama dua hari penuh. Namun, ia bersyukur karena seiring berjalannya waktu, ia akhirnya berhasil menjalin pertemanan baru di kelas tersebut. Pengalaman ini menunjukkan bahwa meskipun perubahan dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, ada kemungkinan untuk menemukan dukungan sosial yang baru dan membangun hubungan yang positif di lingkungan yang berbeda.

  • Penyebab Mendapatkan Nilai di Bawah Rata-rata

Beberapa faktor dapat menyebabkan siswa mendapatkan nilai di bawah rata-rata, dan hal ini sering kali berkaitan dengan kondisi pembelajaran yang tidak optimal. Vincent menjelaskan bahwa ketidakhadiran guru yang tidak konsisten, seperti saat guru menghadiri rapat, menjadi salah satu penyebab utama kesulitan yang dihadapinya. Faktor ini mengakibatkan kurangnya materi yang disampaikan, sehingga ia merasa kecewa karena tidak mendapatkan pemahaman yang memadai. Selain itu, ia juga menyadari bahwa kurangnya inisiatif untuk mencari informasi dari kelas lain turut berkontribusi terhadap rendahnya nilai akademisnya. Pengalaman ini menunjukkan bahwa keterlibatan aktif dalam proses belajar, baik melalui komunikasi dengan guru maupun eksplorasi sumber belajar lain, sangat penting untuk mencapai kemajuan akademis yang lebih baik.

  • Ragu Untuk Mencoba Sesuatu

Vincent sering merasa ragu karena takut gagal. Namun, untuk mengatasi rasa ragu tersebut, ia biasanya mengajak teman-temannya untuk mencoba hal baru bersama-sama. Dengan melakukan hal ini, ia merasa lebih nyaman dan tidak malu jika mengalami kegagalan, karena mereka akan menghadapi tantangan tersebut secara bersama-sama. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dari teman sebaya dapat membantu mengurangi rasa takut dan meningkatkan keberanian untuk mencoba hal-hal baru, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih positif dan menyenangkan.

  • Jenuh Saat Belajar

Perasaan jenuh saat belajar adalah pengalaman yang hampir dialami oleh setiap individu. Responden menyatakan bahwa salah satu penyebab utama dari rasa jenuh tersebut adalah rasa kantuk yang sering menghinggapinya saat proses pembelajaran berlangsung. Kondisi ini dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi efektivitas belajar. Pengalaman ini menunjukkan bahwa penting bagi siswa untuk menemukan cara-cara untuk menjaga energi dan fokus selama pembelajaran, seperti dengan berpartisipasi aktif dalam diskusi atau melakukan aktivitas fisik sebelum kelas, guna mengurangi rasa jenuh dan meningkatkan keterlibatan dalam proses belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun