Ledakan Bomb Intro yang super silau + super panas (source: kamera pribadi)
I swear, it was fucking awesome. (source: kamera pribadi)
Lagu-lagu terbaik mereka pun dimainkan beruntun. Di lagu Supermassive Blackhole dan Panic Station, irama funk sukses bikin semua penonton jingkrak-jingkrak dan nari sambil nyanyi bareng. Yang saya suka dari kedua lagu ini adalah beat-nya yang santai tapi seru banget. Kemudian Bliss dibawakan. Ini lagu yang jarang dibawakan, jadi saya gemetaran lagi saking enggak percaya-nya. Di lagu Animals yang bertema kehancuran para banker yang memanipulasi keuangan dunia, Muse menampilkan seorang aktor yang “mati” dibawah hujan ribuan lembaran uang palsu berlogo Muse ketika lagu itu mencapai titik puncaknya. Secara nggak sadar, puluhan ribu penonton yang berebut ribuan uang palsu itu juga menjadi bagian dari aksi panggung yang mencerminkan kerakusan manusia. Keren banget deh pokoknya.
Banker yang "mati" di atas panggung dihujani uang tak bernilai (source:muse.mu)
Penonton dihujani uang palsu. (source:muse.mu)
Setelah itu, penonton langsung berjingkrakan lagi di lagu Knights Of Cydonia yang iramanya bikin kita serasa sedang naik kuda di era koboi. Setelah itu, Chris langsung ke ujung panggung dengan bass andalannya dan memainkan Dracula Mountain dan Hysteria dengan sound effect yang dahsyat, disusul dengan Bass Dubstep di lagu Follow Me. Setelahnya doi langsung nyanyi lead vocal pada lagu Liquid State. Meski suara vokalnya nggak begitu optimum, tapi riff lagu ini lumayan mantep. Kemudian, sebuah piano muncul di ujung panggung, dan dibawakanlah salah satu lagu lama mereka yang terbaik, yaitu Sunburn. Setelah mendengar irama grand piano ala Rachmaninoff dan bassline yang keras, penonton disajikan lagu yang berirama pelan. Madness yang menjadi single pertama mereka di album The 2nd Law, lalu dinyanyikan kompak bersama. Suara unison Matt, Chris dan 70.000 penonton pada lirik “I need your love” di lagu ini bikin saya merinding sekaligus terharu.
Matt & Piano pada lagu Sunburn (source:kamera pribadi)