Kumenengadah ke atas dan berkata "selamat datang pagi"
Kau selalu datang mencurahkan kesejukan melalui embun-embun pagi yang indah.
Jujur aku memujamu sebagai sesuatu yang abadi.
Tak lekang oleh segala kondisi
yang ditawarkan oleh semesta raya
seperti hujan, badai dan angin kencang,
kau tetap menghadirkan dirimu ke bumi
Kau adalah bagian dari kilau,
bening dari segala bening,
sejuk dari segala kesejukan yang pernah kurasakan.
Kesetianmu pada bumi sungguh membuatku terpana.
Sanggup menemukanmu di dalam keheninganku
adalah sesuatu yang sakral bagiku.
Dimataku, embun pagi adalah lambang dari kesetiaan dan rendah hati.
Dia selalu datang tepat waktu
membagikan kilau sejuknya
dengan niat yang tulus
dari tempatnya bertahta dilangit yang luas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H