Dalam sunyinya senandung malam
Berkecamuk ritme romantis kelam
Pertikaian di hati terbentur padam
Sedih mendekap masa depan suram
Ketika tawa berpeluk riang
Usah terbahak tiada yang kurang
Tak perlu bertingkah sombong
Semua semu tak bisa di bopong
Tuhanlah kekasih sejati
Berkencanlah tanpa henti
Suka duka sampai mati
Hanya DIA yang abadi
Tak usah "kencan" dengan sembunyi
Walau kadang tak perlu orang amati
Atau hanya karena ingin di hormati
Cukup "berkasih" dengan-Nya dihati
Silahkan berontak saat kamu marah
Teriaklah sampai kamu lemah
Luapkan emosi usah kamu ramah
Tapi jangan lupa dan berserah
DIA-lah kekasih yang paling pemurah
Dekapan-Nya selalu hangat dan senyum-Nya selalu sumringah
Lika-liku jalinan dengan-Nya
Tak terselami kadang tak mengerti
Disaat kamu jenuh
DIA hadir bagai penyembuh
Saat rindumu lupa akan DIA
Seberkas pelangi cinta akan menyapa
Luapan jiwapun berkata
Mukzizat kekasih sungguh tak terduga
Sirpang Sigodang 21 Agustus 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H