Tidak ada solusi yang baik di dalam pikiran yang kacau. Ketika kita belum menemukan diri sendiri dan belum menguatkan diri sendiri, kita sangat mudah dibuat stres dengan masalah hidup. Masalah hidup hanya dapat dipecahkan dengan pikiran dan emosi positif. Semakin tenang dan sabar dalam menghadapi masalah, semakin mudah memecahkan masalah. Semakin fokus dan terlibat secara mendalam dengan masalah, semakin sulit untuk menemukan jalan keluar. Tidak ada solusi yang baik di dalam pikiran yang kacau. Tidak ada solusi yang baik di dalam diri yang penuh tekanan dan stres.
Jangan pernah berpikir bahwa kita memahami segala sesuatu tentang hidup ini, sesungguhnya sangat sedikit yang kita ketahui. Seberapa tinggi pun pendidikan kita; seberapa banyak buku pun yang sudah kita baca; seberapa banyak orang bijak pun yang sudah kita dengar, bukanlah berarti kita mengetahui segalanya. Sangat sedikit yang kita ketahui. Karena itu, dengarkanlah dengan tenang dan siapkan diri untuk menerima kebijaksanaan dari apa yang kita dengar.
Dengarkan, karenanya, kita tidak perlu menciptakan jawaban, terima saja dengan ikhlas dan membiarkan energi positif dari kesadaran kita membuat pengetahuan dari hal-hal yang kita dengarkan. Dan ini adalah rahasia dari belajar untuk mendapatkan pengetahuan tertinggi. Mendengarkan membuat kita mendapatkan kebenaran yang dapat kita rasakan dalam kesadaran yang tenang.
Ketika kita terlatih untuk mendengarkan dengan tenang dan ikhlas, maka kecerdasan kita akan semakin meningkat kualitasnya. Jangan pernah mendorong ego kita untuk mendengarkan seperti yang ingin kita dengarkan. Kita harus berusaha mendengarkan sebagaimana adanya, jadi tidak memaksakan kehendak kita pada hal-hal yang kita dengarkan. Belajarlah untuk melepaskan keinginan dan kepentingan, belajarlah untuk tidak memahami apa yang kita dengar dengan persepsi atau logika kita. Dengarkan saja seperti pohon bunga yang diam saat kita berbicara kepadanya.
Mendengarkan adalah keadaan kesadaran yang kuat dicapai dengan menenangkan dan memusatkan pikiran hanya untuk menerima hal-hal yang didengarkan. Ini adalah perjalanan kita menuju pusat pengetahuan yang berada di dalam diri kita, suatu proses yang sangat alami untuk meningkatkan kecerdasan dan pemahaman kita tentang hal-hal yang kita dengarkan.
Jika kita sangat terlatih untuk mendengarkan dengan kesadaran ikhlas yang tinggi, maka kita mampu membuang kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap yang mencegah kita untuk mengalami atau pun merasakan pengetahuan dan kebijaksanaan dari hal-hal yang kita dengarkan. Keadaan mendengarkan dengan kesadaran yang ikhlas membuat kita mampu memahami dan mengerti hal-hal yang kita dengar secara bijaksana.
Pola pikir menentukan karakter, sikap, perilaku, dan kepribadian yang memiliki dampak besar pada kehadiran kita dalam ruang kehidupan sosial. Pola pikir kita akan membentuk jati diri kita yang dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar kita. Pikiran kita yang positif, baik, dan penuh rasa damai tentu akan memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi orang-orang di sekitar kita. Sebaliknya, pikiran yang buruk dan negatif tentu akan menghadirkan hal-hal yang kurang nyaman dan kurang sopan bagi orang lain. Pikiran yang buruk tidak hanya membuat kita terkurung dalam wilayah stres, tetapi juga mengurangi keberuntungan kita dalam kehidupan ekonomi. Jadi, untuk mewujudkan impian dan cita-cita kita, maka ubahlah siapa kita dengan hanya mengubah cara kita berpikir. Benih-benih masa depan itu sudah terjadi dalam pikiran. Selama pikiran masih dalam pertarungan dengan dunia luar dirinya, maka pikiran tidak memiliki waktu untuk membangun kualitas diri menjadi versi terbaik.
Ketenangan hidup terjadi jika kita mampu mengelola pikiran dengan cerdas agar selalu tenang dan damai di setiap momen kehidupan kita. Sifat pikiran itu jinak-jinak liar, pikiran tidak dapat dipercaya akan selalu patuh dan menurut pada kehendak kita. Pikiran itu sangat cerdas dan satu-satunya alat kecerdasan yang paling sulit untuk dikendalikan. Kita harus betul-betul sadar bahwa semua penyebab stres, ketegangan, kesulitan, dan hilangnya ketenangan diri adalah pikiran. Pikiran harus secara sadar dan penuh semangat kita menuntunnya setiap saat agar tenang dan membuat hidup kita damai. Meskipun kita merasa benar, tetapi realitas hidup tidak sepakat dengan kita, Kita harus tetap berpikir positif dengan sikap sabar dan ikhlas. Jika tidak, pikiran negatif dan rasa marah kita akan menghukum diri kita; meskipun kita merasa tidak bersalah. Jadi, kesadaran untuk ikhlas dan sabar agar kita tetap berpikir positif di setiap momen kehidupan akan menjauhkan kita dari stres dan depresi.
Sangatlah manusiawi bila kita tersedot ke dalam pusaran masalah, tetapi hal ini sangat merugikan hidup kita. Sejujurnya, tidaklah mudah untuk melepaskan diri dari masalah yang mengepung hidup kita. Karena tidak mudah untuk melepaskan diri dari masalah, maka kita harus meningkatkan kesadaran agar dapat menghadapi masalah dengan bijak. Salah satu cara terbaik adalah menerima masalah dengan tenang dan membuatnya menjadi lebih kecil, melangkah mundur sedikit dari masalah tersebut, kemudian memperhatikannya dengan jujur tanpa terlibat secara emosional dengan masalah tersebut. Jangan membiarkan diri menjadi stres dengan masalah. Tetaplah tenang dan cerdas untuk menyelesaikan masalah.
Jika terlalu fokus pada masalah, maka pikiran akan dikuasai dan dikendalikan oleh masalah. Oleh karena itu, masalah harus dihadapi dengan pikiran jernih tanpa emosi negatif. Pisahkan masalah dari diri sendiri dan miliki kesabaran saat menghadapinya. Dengarkan suara hati dengan tenang dan jujur, miliki kecerdasan dan kreatifitas untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. Hindari perasaan kesal, marah, panik, takut, benci, dan frustasi kepada siapa pun. Tidak perlu fokus untuk menemukan siapa yang salah. Tidak perlu menyalahkan orang lain. Tidak perlu bingung atau merasa tidak berdaya. Gunakan kecerdasan, akal sehat, logika, kesadaran, dan pemikiran positif dengan tenang, jelas dan rasional dalam proses menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.
Kehidupan tidak selalu seperti yang kita inginkan, tetapi ketika kita mau menerima kehidupan yang kita miliki, maka kebahagiaan dan kedamaian akan menjadi energi kehidupan kita. Penyebab utama tekanan yang menumpuk di dalam diri karena kita tidak ikhlas menerima kenyataan yang sedang kita alami. Ketika kita marah dan ngotot dengan masalah kita, maka stres akan semakin membawa hidup kita pada titik terendahnya. Menerima hidup dan membiarkan hal-hal di luar kendali kita berjalan di dalam pikiran positif adalah jalan terbaik untuk menghindari hal-hal menjadi lebih buruk.
Sebagian besar masalah menjadi semakin buruk karena hilangnya ketenangan, kesabaran, dan keikhlasan untuk menghadapinya. Tidak perlu terlalu memberikan perhatian terhadap masalahnya, fokuskan untuk menemukan jalan keluar. Bila kita fokus pada masalah, maka secara mental dan emosional kita akan kehabisan tenaga dan waktu. Sulit untuk memecahkan masalah dan menemukan solusi jika kita terlalu dekat dengan masalah tersebut. Jauhkan diri dari masalah tersebut, kemudian kendalikan diri dan emosi, ciptakan ketenangan dan energi positif di dalam diri, dan mulailah menggunakan strategi yang tepat untuk menemukan jalan keluar dari masalah tersebut.
Menjadi pribadi yang tidak terganggu dengan hal apa pun adalah fondasi yang baik untuk menemukan solusi atas berbagai masalah hidup. Jadi, sebelum masalah menyerang kita, sangatlah diperlukan kesadaran dan latihan untuk tidak terganggu dengan berbagai situasi, peristiwa, perilaku, sikap, dan kenyataan hidup. Mampukan diri untuk menerima setiap keadaan dan praktikkan pola hidup yang fokus pada hal-hal baik di sepanjang hari dan waktu.
Tidak ada seorang pun yang tidak membuat kesalahan. Semua orang membuat kesalahan. Kesalahan adalah bagian dari perjalanan hidup setiap orang. Kesalahan menunjukkan bahwa manusia memiliki sifat tidak sempurna, sehingga setiap saat harus sadar diri untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat. Kemampuan untuk mengakui kesalahan akan membuka ruang kreatifitas di dalam diri, sehingga dengan energi kreatif kita bisa menemukan solusi yang tepat untuk memperbaiki kesalahan. Menyembunyikan kesalahan hanya menjadikan diri sendiri tidak jujur kepada dirinya, sehingga hidupnya penuh prasangka di dalam ketidakdamaian jiwa.
Kesempurnaan hanya milik Tuhan, bukan milik manusia. Jadi, sangatlah merugikan diri sendiri bila terlalu ngotot dengan kebenaran diri sendiri. Kemampuan dan kesadaran untuk melihat kesalahan yang kita buat dengan jujur akan membuat hidup kita lebih baik. Kecerdasan dan integritas untuk memperbaiki kesalahan akan membuat kita semakin kuat dan tangguh dalam menghadapi proses hidup. Jangan takut mengakui kesalahan. Jangan putus asa dan sedih dengan kesalahan yang sudah dibuat. Terimalah kesalahan itu dan perbaiki agar kegembiraan tetap ada di dalam kehidupan. Jangan membiarkan pikiran negatif dan ego menjadi sangat kuat untuk tidak mengakui kesalahan.
Kehidupan akan semakin memburuk ketika kita merasa tinggi hati untuk mengakui kesalahan. Mungkin saja kesalahan yang kita buat luput dari hukuman negara, luput dari hukuman Tuhan, tetapi tidak akan pernah luput dari hukuman diri kita sendiri. Jadi, ketika semua hal tidak memberikan hukuman atas ketidakjujuran kita atas kesalahan yang kita buat, maka diri kita sendirilah yang akan memberikan hukuman terhadap ketidakjujuran kita tersebut. Pada akhirnya, semua kesalahan yang tidak kita akui dan tidak kita perbaiki akan menjadi sumber penderitaan bagi hidup kita. Sumber penderitaan itu akan muncul dari dalam diri sendiri untuk mengganggu keseimbangan pikiran, emosi, fisik, mental, dan jiwa. Jadi, daripada setiap saat mengalami depresi atau stres, lebih baik hidup dengan mengakui kesalahan dan menerima kesalahan untuk kebahagiaan hidup diri sendiri.
Mengakui kesalahan seperti membersihkan diri sendiri dari berbagai kotoran. Niat baik dan sikap yang penuh integritas akan menyelamatkan reputasi diri sendiri. Kepribadian dengan sikap yang selalu fokus untuk memperbaiki kesalahan akan bergerak menuju transformasi kehidupan terbaik. Perilaku yang mengakui kesalahan menjadikan proses hidup tanpa penyesalan dan tidak akan mencoba untuk menutupi kesalahan. Sebab, semua perilaku menutupi kesalahan hanya seperti menyimpan sakit di dalam diri sendiri.
Kita harus menjadi diri sendiri yang jujur terhadap semua niat dan tindakan. Bila sudah ada niat untuk tidak jujur, maka kesalahan pasti dibuat. Hal ini berakibat pada hidup kita yang selalu mengulangi kembali kesalahan demi kesalahan. Jelas, saat kita terus-menerus mengulangi kesalahan melalui niat dan perbuatan, maka kita tidak akan membuat perubahan apa pun untuk meningkatkan kebahagiaan dan kedamaian hidup kita. Dan, bila niat untuk melakukan hal-hal curang sudah menjadi bagian dari karakter diri, maka sampai tua pun kita akan menjadi pelaku curang yang tidak pernah bertransformasi untuk menikmati kedamaian jiwa. Intinya, bila kita selalu memiliki niat untuk berbuat curang, maka hal ini sama saja seperti kita sedang menjalani hidup membohongi diri sendiri dengan membenarkan perbuatan salah kita.
Pada dasarnya, setiap orang adalah orang baik. Namun, niat tidak baik menjadikan diri kita sering berbuat kesalahan, sehingga kita menjadi orang yang tidak baik. Kesalahan adalah jalan hidup yang tidak tepat. Jika kita tetap ngotot berjalan di jalan yang tidak tepat, maka kita akan menjalani hidup yang tidak kita ketahui, sehingga mudah jatuh ke lubang penderitaan. Stres dan berbagai persoalan hidup akan muncul saat kita tetap terbiasa di jalan hidup yang tidak tepat.
Menerima kesalahan dan mengakuinya dengan rendah hati adalah jalan untuk menikmati kehidupan yang damai dan bahagia. Semua kesalahan adalah milik kita sendiri, tidak perlu kita memaksa diri untuk berbagi kesalahan. Sikap kita yang masih menyalahkan orang lain atau mencoba berbagi kesalahan dengan orang lain, hanya akan membuat diri kita selalu mengulangi kesalahan yang sama. Memaafkan dan menerima kesalahan menjadikan kita lebih cerdas, sehingga tidak akan jatuh lagi ke dalam lubang kesalahan yang sama.
Hidup ini indah dan sangat berharga. Jangan disia-siakan di dalam kesalahan dan kecurangan. Niat yang baik dengan sikap rendah hati untuk selalu belajar dari kesalahan dan kekurangan menjadikan kita berguna bagi hidup yang indah ini. Sifat dan perilaku kita yang selalu belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan menjadikan kita tumbuh dan berkembang. Kesalahan yang dilakukan dengan ketidaktahuan adalah pelajaran yang harus segera diperbaiki untuk kebaikan diri sendiri.
Masa depan terwujud melalui perubahan dan kemampuan untuk beradaptasi. Siapa pun yang tidak mau berubah akan dimakan zaman, dan menjadi orang asing di dunia baru. Seperti kata filsuf Yunani Heraclitus, "Satu-satunya hal yang konstan adalah perubahan." Jadi, perubahan itu pasti dan zaman baru sudah hadir untuk semua orang. Pikiran dan hati yang tidak mau berkolaborasi di dalam kehidupan besar akan terisolasi dalam kehidupan baru. Dunia baru membutuhkan orang-orang yang cerdas, kreatif, dan hebat dalam kolaborasi. Intinya, sekarang ini adalah zaman kolaborasi, bukan lagi jaman kompetisi. Bersatu dalam perbedaan adalah kunci sukses di masa depan.
Keberanian, ketenangan, dan mau belajar dari keadaan adalah cara terbaik dalam menerima perubahan. Jangan menjadikan perubahan sebagai sesuatu yang menakutkan hidup kita, sebab perubahan itu pasti dan tidak seorang pun yang bisa menghindari perubahan. Ketika kita mengalami perubahan, terimalah perubahan itu dengan berani dan penuh percaya diri untuk kehidupan yang lebih baik. Ingatlah selalu bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini akan mengalami perubahan. Dan, orang-orang kreatif adalah satu-satunya kekuatan yang dapat memutuskan dan mengelola perubahan untuk keuntungannya.
Sifat dari orang-orang cerdas dan kreatif adalah tidak membiarkan siapa pun yang mendorong mereka ke sebuah situasi yang membuat mereka tidak tumbuh bersama keunikannya. Mereka lebih suka mendengarkan suara hati dan mencoba menemukan cara baru untuk melakukan sesuatu atas tantangan yang dihadapi. Mereka mempertajam ide-ide baru dengan akal sehat, hati nurani, dan selalu bekerja di luar zona amannya. Orang cerdas dan kreatif tidak sekedar mempercayai semua yang mereka dengar. Mereka selalu mengevaluasi semua pengetahuan dan sistem agar siap beradaptasi dengan zaman baru.
Guru orang kreatif adalah dirinya sendiri. Orang cerdas dan kreatif selalu berbicara dengan dirinya sendiri. Mereka tidak akan mengikuti pendapat siapapun, mereka selalu mencari secara kreatif dari kehidupan yang sedang dijalani. Mereka membiarkan semua pengetahuan dari berbagai sumber hadir ke dalam wawasan mereka. Mereka tidak membatasi sumber pengetahuan, sehingga dari mana saja bisa hadir dan semuanya harus berhadapan dengan kekuatan kreatif yang ada di dalam diri mereka.
Sifat utama orang cerdas dan kreatif adalah selalu belajar dengan rendah hati dan terus-menerus mencari pengetahuan baru.Tidak ada hari tanpa belajar. Rasa ingin tahu yang besar terus-menerus memicu semangat mereka, untuk terlibat dalam proses belajar di semua tingkatan. Tidak pernah merasa puas dengan apa yang mereka ketahui, rasa ingin tahu membuat mereka terdorong ke dalam proses lebih lanjut dan mengalami lebih banyak. Mereka menikmati ketidakpastian dan tantangan. Pikiran mereka selalu terlibat dalam percakapan dengan hati nurani, sehingga mendapatkan kekuatan dari dalam diri untuk bertindak dengan berani ketika harus mewujudkan sesuatu yang baru.
Orang cerdas dan kreatif selalu berkolaborasi dan tidak akan memilih berkompetisi dengan siapapun. Mereka yakin bahwa mengubah pikiran kreatif menjadi tindakan memerlukan orang-orang yang hebat di lapangan. Dalam hal ini, mereka percaya bahwa kolaborasi adalah sebuah kekuatan untuk mewujudkan semua hasil kreativitas. Rencana besar dengan energi kreatif membutuhkan dukungan dari semua pihak, kolaborasi mampu mewujudkan rencana besar dengan sempurna.
Perbedaan bukan untuk dijadikan dasar dalam mencari siapa yang paling benar, tetapi dasar untuk saling mengagumi dan mencintai karena kita semua diciptakan oleh Tuhan yang sama. Secara fisik, mental, dan emosional kita kadang-kadang berbeda; tetapi, ini semua bukan alasan untuk saling membenci. Perilaku membenci hanya akan merugikan diri sendiri. Karena itu, jangan membenci orang yang berbeda darimu, karena rasa benci itu ada di dalam hatimu, dan rasa benci itu hanya akan menggerogoti kebahagianmu. Sedangkan, orang yang kau benci selalu akan baik-baik saja, hanya dirimu yang suka membenci akan mengalami penderitaan. Belajarlah untuk mencari kesamaan dari perbedaan. Jangan fokus pada perbedaan dan mengabaikan kesamaan yang mungkin jauh lebih banyak dari pada perbedaan. Hidup yang cerdas adalah pintar mencari kesamaan, sehingga kita bisa bersatu membangun kesejahteraan dan kedamaian. Jangan pernah membiarkan hatimu fokus pada perbedaan, sebab itu akan merugikan hidupmu yang singkat ini.
Semua sifat buruk kita harus patuh pada etika kehidupan sosial yang harmonis. Kita harus sadar dan yakin bahwa kesejahteraan dan kedamaian adalah hasil dari kolaborasi yang penuh toleransi, bukan hasil dari kompetisi yang saling meniadakan. Sifat buruk di dalam diri kita adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Tidak mungkin diri kita bersih tanpa ada energi negatif, sebab kehidupan terjadi karena bertempur-nya energi negatif dan energi positif untuk menghasilkan hidup. Tetapi, kita punya kesadaran dan empati untuk menciptakan kebaikan dan tidak membiarkan keburukan keluar dari diri kita. Semua sifat baik kita, seperti: kepedulian, kasih sayang, perhatian, pelayanan prima, kebaikan, toleransi, empati, dan semangat untuk membuat orang lain bahagia adalah sifat-sifat yang akan menjadikan hidup kita sejahtera dan damai.
Dari sini kita bisa belajar bahwa sesungguhnya perbedaan itu adalah kekuatan untuk hidup bersama sebagai saudara yang saling memiliki dan berbagi pengetahuan, yang membuat kaya hidup kita semua. Perilaku yang hanya fokus pada kepentingan dan keyakinan diri sendiri, serta mengabaikan semangat untuk hidup bersama sebagai satu kekuatan yang besar, adalah perilaku yang sudah ketinggalan jaman. Sekarang, kita sedang memasuki atau sedang hidup di jaman kolaborasi dan bersama-sama bekerja cerdas untuk menikmati kesejahteraan dan kedamaian di muka bumi ini.
Dunia pendidikan harus mulai memberikan materi pelajaran tentang toleransi, empati, kasih sayang, cinta, keadilan, kedamaian, etika, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional, saling membantu, saling peduli, kerendahan hati, optimisme, teliti, tekun, disiplin, integritas. Dan, sejak sekolah dasar anak-anak harus diberikan pendidikan kolaborasi dengan kinerja terbaik di tengah-tengah kehidupan yang beragam dan berbeda. Jika jenis pendidikan ini tidak masuk dalam kurikulum sekolah, maka sekolah hanya akan menghasilkan orang-orang yang siap berkonflik dalam perbedaan dan menjadikan kehidupan mereka semakin miskin karena semua energi terkuras untuk konflik, bukan untuk membangun kesejahteraan dan kedamaian. Masa depan yang cemerlang ada pada kemampuan kita untuk hidup dalam tingkat toleransi yang sangat tinggi. Kualitas-kualitas, seperti: empati, kasih sayang, dan nilai-nilai sopan santun dalam pergaulan sosial haruslah diajarkan kepada semua orang agar orang-orang tersebut bisa memiliki masa depan yang penuh kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan, dan kegembiraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H