Mohon tunggu...
Andi Harianto
Andi Harianto Mohon Tunggu... Freelancer - Kesederhanaan adalah kekuatan

Tinggal di Kota Kecil Bantaeng, 120 Kilometer, arah Selatan Kota Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pencarian AirAsia, Operasi Penyelamatan Terbaik Indonesia

30 Desember 2014   20:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:09 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_344035" align="aligncenter" width="427" caption="Polisi perairan memeriksa alat sebelum berangkat dalam operasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501, di Pelabuhan Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Senin (29/12/2014). Senin (29/12/2014). Pesawat AirAsia QZ8501 yang mengangkut 155 penumpang serta 7 awak, hilang kontak pada Minggu pagi, saat penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.(Sumber: Kompas)"][/caption]

Tergambar kesedihan yang demikian mendalam pada diri Angela, putri Kapten Irianto Pilot Air Asia QZ8501 yang naas itu. Angela mengungkap kesedihan, harapan dan kegelisahannya dengan menulis di akun path miliknya "Papa pulang. Kakak masih butuh papa. Kembalikan papaku. Papa pulang pa, papa harus ketemu." Bersama tulisan itu, Ia memajang foto kapten Irianto ayahnya.

Kesedihan dan kegelisahan Angela dan keluarga penumpang lainnya direspon dengan sangat baik oleh pemerintah dan pihak maskapai. Otoritas Bandara Juanda dan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan cepat menenangkan korban dengan menggelar jumpa pers tentang informasi hilang kontaknya pesawat yang memiliki 23 ribu jam terbang ini. Nampak terlihat, keteguhan dan keseriusan sang menteri untuk segera menemukan pesawat yang hilang tersebut dengan mengerahkan semua kemampuan yang ada.

Tidak berselang lama, Walikota Surabaya, Rismaharini juga mendatangi satu persatu keluarga penumpang, menenangkannya dan memberi harapan bahwa pesawat dan keluarganya bakal ditemukan. Ibu Risma terlihat memeluk salah satu keluarga penumpang, dan larut dalam kesedihannya. Tidak hanya itu, 77 penumpang asal surabaya diinstruksikan  oleh walikota terbaik Indonesia ini agar aset mereka dijaga dengan baik. Rismaharini yang beberapa kali datang ke Bandara Juanda telah menjadi Ibu bagi kota Surabaya yang dengan kepedulian tinggi berupaya menenangkan dan ikut melindungi aset keluarga penumpang yang adalah warganya sendiri.

Bupati Belitung Timur, Basari Tjahja Purnama juga tak kalah gesitnya. Sebelum Basarnas tiba di lokasi dugaan hilangnya QZ8501, adik dari gubernur DKI Jakarta ini sudah mengerahkan kapal nelayan dan membangun posko di sekitar Pantai. Bupati ini bahkan menggelar doa bersama dengan mengundang para tetua adat untuk memberi kekuatan spritual bagi keluraga penumpang, bahwa harapan itu selalu ada. Para Menteri terkait juga terlibat serius dengan kewenangannya menangani pesawat hilang tujuan Singapura ini.

Keseriusan dan kepedulian serta koordinasi yang rapi diatara pihak yang berwenang terkait hilangnya pesawat Air Asia ini sangat terasa dan memberikan optimisme serta kepercayaan yang tinggi bahwa pemerintah, Basarnas, pihak Maskapai dan negara-negara lainnya yang turut membantu akan menemukan pesawat naas ini dalam keadaan apa pun itu. Kondisi ini tidak terlihat cukup baik kala pesawat Adam Air jatuh di Perairan Majenne pada tahun 2007 lalu. Koordinasinya terkesan kacau dan lamban.

Kepanikan dan protes keluarga korban MH370 yang diduga mengakhiri penerbangannya di samudera Hindia tidak terjadi pada penumpang QZ8501 yang mengakut 155 penumpang ini. Kepanikan dan protes keluarga korban seperti yang terjadi pada MH370 terjadi karena informasi simpang siur dari pejabat berwenang. Peter Goelz, analis penerbangan membeberkan analisanya terhadap dua insiden tersebut kepada kantor berita CNN, seperti harian Tempo memberitakannya.

Goelz yang juga adalah mantan pejabat Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat itu mengatakan bahwa dalam kasus Air Asia, baik pemerintah Indonesia dan pejabat maskapai tampaknya sudah memilih langkah yang lebih tepat. Keluarga penumpang AirAsia mendapat dukungan untuk melalui 'mimpi buruk' itu. Ia menambahkan, bahwa dalam kasus ini, maskapai dan otoritas penerbangan sepertinya kompak. “Mereka benar-benar menempatkan keluarga menjadi prioritas pertama, inilah yang seharusnya dilakukan."

Tony Fernandes, CEO Air Asia segera terbang menuju Bandara Juanda pada hari hilangnya pesawat miliknya. Tony bersegera menemui keluarga penumpang, memberikan informasi dan jaminan pelayanan yang maksimal. Tony dalam cuitan di akun Twitter-nya mengatakan pihaknya hanya berfokus memperhatikan nasib penumpang dan kru, " saya berjanji melakukan apa pun yang kami bisa."

Wapres Jusup Kalla yang dikenal sangat baik dalam operasi penyelamatan seperti ini juga bertindak sebagai bapak bagi rakyat Indonesia, menggantikan Presiden Jokowi yang tidak berada di Jakarta. Beliau begitu tenang, tetapi tersirat optimisme di wajahnya bahwa Indonesia dengan kemampuannya yang ada akan berupaya sekuat tenaga menemukan pesawat milik Indonesia tersebut, berikut penumpangnya. Wapres JK mengkoordinir semua kemampuan yang ada dan mengatakan bahwa operasi penyelamatan ini adalah yang terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.

Wapres JK juga dengan cepat mendatangi keluarga penumpang sehari setelah peristiwa itu terjadi. Beliau memberi optimisme bahwa pemerintah akan menemukan pesawat hilang ini bagaimana pun caranya "Semua peralatan yang kita punyai kita kerahkan. Presiden sudah perintahkan keras agar dapat mencapai. Ini tentu upaya manusia, Tuhan tentu akan memberikan petunjuk yang baik," kata JK di Crisis Center Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Senin (29/12/2014) seperti detik news memberitakannya.

Respon pemerintah dan pihak Maskapai menanggapi hilangnya Pesawat Air Asia ini tentu memberi psikologi yang menenangkan bagi kelurga korban. Sebagai rakyat Indonesia tentu respon pemerintah ini cukup memberi kita semangat dan harapan bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi bencana kemanusiaan seperti ini. Kondisi ini juga terlihat saat penanganan para Pengungsi gunung Sinambung, Longsor Banjarnegara dan Banjir Bandung. Presiden Jokowi sangat cepat merespon dan memberikan solusi untuk menenangkan keluarga korban.

Indonesia yang berada dalam wilayah rawan bencana yang tentunya akan berakibat tragedi kemanusiaan akan menjadi tantangan serius bagi pemerintahan. Presiden Jokowi dalam perannya kini terlihat sangat baik dalam menanganinya dengan kepedulian yang tinggi. Penanganan hilangnya pesawat yang hendak menuju Singapura ini menyita perhatian dunia. Sesuatu yang menjadi penting dan mengundang simpati adalah cara pemerintah menanganinya walau dengan kemampuan yang tentu kita maklumi bersama.

Semangat, kerja keras dan empati terhadap keluarga penumpang jauh lebih penting daripada analisa simpang siur penyebab hilangnya pesawat sebelum pesawat itu sendiri ditemukan dan dianalisa penyebabnya. Dugaan dan konspirasi terkait hilangnya pesawat sangat tidak membantu dan hanya akan menambah beban kebingungan keluarga yang ditinggalkan. Mari kita terus memberi Support untuk bagi tim penyelamat yang terus mencari dan telah memberi semangat dan harapan bagi kita semua.

Sumber tulisan: Kompas, Tempo, Republika, Tribunnews, dan detik news

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun