Dengan begitu elastisitas permintaan terus stabil naik dalam kurun 10-30. Ini adalah alasan kenapa desain bantuan selalu dibuat dalam kurun 5, 10, 15 tahun dengan kelipatan-kelipatannya karena mengacu kepada Treasury Bond Rate pemerintah AS.
Jika kita perhatikan, maka orang-orang yang menyetujui program GBHN hutang pada 2000 ini sama dengan orang yang menyetujui kelanjutan hutang post 2015. Mereka benar-benar by design mengadopsi bantuan tadi dan mencetaknya sebagai blue print dari desain pembangunan nasional kita untuk kemudian kita jalankan sampai masa berlakunya habis.
Sehingga tidak heran, setelah hampir 15 tahun program ini dijalankan, hampir tidak ada perubahan dan capaian dari program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Di tambah dengan laporan BPS, dan inflasi yang dengan mudah melemparkan kembali orang ke jurang kemiskinan.
Sekarang orang-orang ini pula yang secara gempita menerima program pasca 2015. Kita lihat saja kira-kira kemana orang ini akan mengalirkan dananya bagi capres mendatang, maka baru kita pasang taruhan siapa presiden 2015.[ ]