Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanda-tanda Kehancuran Sebuah Negara

18 Desember 2024   21:05 Diperbarui: 18 Desember 2024   21:05 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika rasa haus akan kekayaan menjadi umum dan dicari dengan cara yang tidak jujur melalui penipuan dan pelanggaran batas, melalui kelicikan perdagangan, spekulasi serakah yang tidak berperasaan, melalui perjudian saham dan komoditas yang segera melemahkan moral seluruh masyarakat.  

Kepala rumah tangga berspekulasi di arena judi.

Gelembung-gelembung ekonomi pecah, memiskinkan banyak orang, yang diledakkan oleh tipu muslihat yang licik karena sifat mudah percaya yang bodoh.

Kebangkrutan besar-besaran yang mengejutkan suatu negara seperti gempa bumi dan lebih fatal lagi, penipuan dan penggelapan tabungan masyarakat, ekspansi dan keruntuhan mata uang.

Jatuhnya bank-bank, depresiasi surat berharga pemerintah, memangsa tabungan negara.  

Kesulitan ekonomi dan kehancuran moral masyarakat memenuhi halaman rumah ibadah, rumah sakit jiwa dan penjara.

Para spekulan akan tumbuh subur dan menjadi gemuk.  

Jika ada yang membantu negara tersebut memungut retribusi besar-besaran, membantu negara tersebut mendepresiasi surat berharga negara tersebut sehingga dia dapat mengumpulkan jumlah uang yang sangat besar dengan pengeluaran yang sedikit pada hakikatnya semua itu demi keuntungan pribadinya juga.

Jika tetangganya kesusahan, dia malah membelikan harta tetangganya itu untuk sebuah aset tak berharga.  

Jika ia mengurus suatu harta warisan, ternyata harta itu bangkrut dan anak-anak yatim piatu menjadi miskin.  

Masyarakat akhirnya memuja raja-raja kertas dan kredit seperti halnya orang-orang dahulu yang menyembah berhala-berhala mereka yang tidak berharga.

Baca juga: Menguap Tanda Sehat

Tidak heran jika manusia akhirnya berpikir seharusnya ada dunia lain
Di mana ketidakadilan dapat ditebus.  

Saat keluarga yang hancur memohon kepada orang-orang kaya untuk memberikan sedekah kepada mereka hingga mereka menemukan solusi atas hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun