Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

The Man Behind The Gun

29 November 2024   23:54 Diperbarui: 29 November 2024   23:54 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada akhirnya, jabatan dan kehormatan dipisahkan.  

Posisi yang dianggap kompeten dan layak untuk diisi oleh pihak yang kecil dan mampu menjadi tidak lagi layak karena telah menjadi ambisi pihak yang besar dan mampu hingga memaksa si kecil mengundurkan diri dari sebuah kontes karena senjata yang digunakan menurut si besar tidak layak untuk dipegang oleh seorang pria sejati.  

Lalu kebiasaannya banyak ahli politik yang tidak berprinsip di Majelis dan para penganut paham picik bertengkar di sana ketika nasib bangsa dan kehidupan jutaan orang dipertaruhkan.  

Negara bahkan dilahirkan melalui kejahatan dan dilahirkan melalui penipuan dan kejahatan dibenarkan oleh pembuat undang-undang yang mengaku terhormat.  

Kemudian pemilu yang diperebutkan diputuskan berdasarkan suara palsu atau pertimbangan partai dan semua praktik korupsi yang paling buruk dihidupkan kembali dan dibesar-besarkan di sebuah Republik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: The Great Recession

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun