Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perang

11 November 2024   20:14 Diperbarui: 11 November 2024   20:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesombongan yang hina dan kebiasaan mengukur kekuatan kasar dalam pertempuran.

Harta karun dibelanjakan yang hanya cukup untuk membangun sepuluh ribu rumah ibadah, rumah sakit dan universitas atau mengikat dan menyatukan benua dengan rel besi.

Jika harta karun itu ditenggelamkan ke laut, maka akan menjadi malapetaka yang cukup besar.

Harta Karun itu akan digunakan untuk hal yang lebih buruk karena digunakan untuk memotong urat nadi dan pembuluh darah kehidupan manusia hingga bumi dibanjiri dengan lautan darah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun