Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Jiwa

6 November 2024   19:12 Diperbarui: 6 November 2024   19:13 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam mengajarkan doktrin besar tentang Hakikat Jiwa dan dalam upaya menjelaskan kerinduannya akan keabadian dan dalam membuktikan keunggulannya atas jiwa-jiwa binatang yang tidak memiliki cita-cita menuju Surga, orang-orang zaman dahulu berjuang dengan sia-sia untuk mengungkapkannya.  

Sifat jiwa, dengan membandingkannya dengan API dan CAHAYA, ada baiknya bagi kita untuk mempertimbangkan apakah dengan semua pengetahuan yang kita banggakan, kita mempunyai gagasan yang lebih baik atau lebih jelas tentang sifat jiwa dan apakah kita tidak putus asa mencari perlindungan pada jiwa.  

Dan jika Jiwa salah dalam menentukan tempat tinggal aslinya dan memahami secara harafiah cara dan jalur turunnya, maka ini hanyalah pelengkap dari Kebenaran agung dan mungkin, hanyalah kiasan belaka yang dirancang untuk membuat gagasan tersebut lebih gamblang dan mengesankan bagi pikiran.

Baca juga: Indera Jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Pertumbuhan Jiwa

Baca juga: Jiwa Manusia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun