Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Janji Manusia Sejati

5 Oktober 2024   19:20 Diperbarui: 5 Oktober 2024   21:04 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarlah harga mu sesuai dengan ukuran kebaikan dan kejahatan yang ditetapkan dalam ketenaran dan kisah umum orang-orang yang paling bijak dan paling penyayang.

Dalam hubungan dengan orang lain, jangan lakukan semua yang boleh Anda lakukan secara sah, tetapi simpan sesuatu dalam kekuasaanmu.

Jika ada keleluasaan keuntungan dalam membeli dan menjual, jangan ambil uang paling banyak meskipun halal atau yang kamu anggap demikian karena meskipun halal, tetapi tidak aman dan dia yang mendapatkan semua yang dapat diperolehnya secara sah tahun ini, mungkin akan tergoda tahun depan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak sah.

Baca juga: Manusia Bijaksana

Jangan biarkan seorang pun karena kemiskinannya sendiri menjadi lebih menindas dan kejam dalam tawar-menawarnya tetapi dengan tenang, rendah hati, tekun, dan sabar serahkan hartamu kepada Tuhan dan ikuti perintahnya dan serahkan segalanya kepada-Nya.

Jangan menahan upah orang upahan karena setiap tingkat penahanan yang melampaui batas waktu adalah ketidakadilan dan akan membuatnya muram sampai air mata dan darahnya mengalir.

Bayarlah dia sesuai dengan perjanjian atau sesuai dengan kebutuhannya.

Tepatilah semua janji dan perjanjian dengan taat meskipun dibuat untuk merugikan mu.

Meskipun kemudian kamu merasa bisa melakukannya dengan lebih baik, jangan biarkan tindakanmu sebelumnya diubah menjadi kecelakaan setelahnya.

Jangan biarkan apa pun membuatmu mengingkari janjimu.

Jangan biarkan seorang pun mengambil upah atau biaya untuk pekerjaan yang tidak dapat ia lakukan atau tidak mungkin dilakukan.

Janganlah ada orang yang mengambil untuk kepentingannya sendiri apa yang telah Tuhan jadikan milik umum karena hal itu bertentangan dengan Keadilan dan Kasih.

Bahwa ada orang yang menjadi lebih buruk karena tindakan langsung kita dan dengan niat kita, bertentangan dengan aturan kesetaraan, keadilan dan kasih.

Maka kita tidak melakukan hal itu kepada orang lain sebagaimana yang ingin kita lakukan kepada diri kita sendiri karena itu sama saja kita menjadi lebih kaya di atas reruntuhan kekayaan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun