Jiwa tumbuh sebagaimana pohon  tumbuh.
Sebagaimana pohon menyerap karbon dari udara, embun, hujan, cahaya dan makanan yang disediakan bumi bagi akarnya.
Melalui kimia misteriusnya mengubahnya menjadi getah dan serat, menjadi kayu dan daun, bunga dan buah, warna dan parfum.
Maka jiwa menyerap pengetahuan dan melalui alkimia ilahi mengubah apa yang dipelajarinya menjadi substansinya sendiri.
Tumbuh dari dalam ke luar dengan kekuatan dan daya bawaan seperti yang tersembunyi dalam biji padi.
Baca juga: Sejarah Despotisme
Baca juga: Kehalusan Dialektika
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!