Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pedang Lisan

16 September 2024   20:19 Diperbarui: 16 September 2024   20:47 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pedang merupakan lambang PIDATO atau lambang ucapan melalui olah pikir.

Lisan bergulir dengan kuat seperti gelombang pasang besar.

Namun layaknya ombak, ia akhirnya mati dengan lemah di atas pasir.  

Baca juga: Perang

Didengar oleh sedikit orang, diingat oleh lebih sedikit lagi dan menghilang seperti gema di pegunungan, tidak meninggalkan tanda-tanda kekuasaan.  

Tidak berarti apa-apa bagi generasi manusia yang hidup dan yang akan datang.  

Ucapan manusia yang tertulis itulah yang memberi kekuatan dan kekekalan pada pemikiran manusia.  

Baca juga: Perang Kognitif

Inilah yang menjadikan seluruh sejarah umat manusia kecuali satu kehidupan individual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun