Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Para Pahlawan

30 Agustus 2024   20:41 Diperbarui: 30 Agustus 2024   20:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banyak perbuatan besar yang dilakukan dalam perjuangan kecil dalam hidup.  

Bahwa ada keberanian penuh tekad meski tak terlihat
Yang mempertahankan diri dalam kegelapan melawan serbuan fatal dari kebutuhan dan kehinaan.  

Ada kemenangan-kemenangan yang mulia dan misterius yang tidak dapat dilihat oleh mata mana pun yang tidak akan mendapat imbalan apapun dan tidak akan diberi penghargaan.  

Kehidupan, kemalangan, isolasi, pengabaian, kemiskinan, semuanya.

Medan perang memiliki pahlawan-pahlawannya masing-masing. Pahlawan-pahlawan yang tidak dikenal, namun terkadang lebih hebat daripada mereka yang menjadi termasyhur.  

Kaum Muda harus berjuang dengan cara yang sama dan dengan keberanian yang sama melawan serbuan kebutuhan dan kehinaan yang menimpa bangsa-bangsa manusia.  

Mereka juga harus berjalan kaki, bahkan dalam kegelapan dan memprotes kesalahan dan kebodohan nasional melawan perampasan kekuasaan dan Tirani.  

Tidak ada kefasihan yang lebih berdaulat daripada kebenaran dalam kemarahan.   

Lebih sulit bagi suatu bangsa untuk mempertahankannya daripada memperoleh kebebasannya.  

Protes Kebenaran selalu dibutuhkan.  

Terus menerus, kelompok oposisi harus memprotes fakta tersebut.  


Kaum Muda harus menjadi Imam dan Makmum sekaligus dari kelompok Oposisi tersebut.  

Jika kebebasannya dirampas, mereka tetap tidak boleh putus asa.  

Protes kelompok Oposisi terhadap Fakta harus terus berlanjut.  

Perampokan terhadap hak-hak rakyat tidak pernah bersifat preskriptif.   

Reklamasi haknya tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama.   

Warsawa tidak bisa lagi menjadi Tartar seperti halnya Venesia tidak bisa menjadi Teutonik.  

Suatu bangsa mungkin akan memiliki perebutan kekuasaan secara militer dan rakyat sipil yang ditaklukkan akan berlutut di hadapan negara dan memikul beban, ketika mereka berada dalam tekanan karena kebutuhan.

Namun ketika kebutuhan tersebut hilang, jika rakyatnya mampu untuk bebas, kekuasaan itu akan tenggelam dan Tirani akan dibunuh oleh Sejarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun