Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Palu Keadilan

21 Agustus 2024   20:55 Diperbarui: 21 Agustus 2024   21:07 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

People power dengan segala tindakannya yang tidak terkendali dan gelisah, tidak dapat mempertahankan dan melanjutkan tindakan dan keberadaan Pemerintahan yang hebat.  

Kekuatan tersebut harus dibatasi, dikendalikan, disalurkan melalui saluran-saluran distribusi yang berbeda dan melalui jalan memutar, ke saluran-saluran distribusi yang kemudian akan dikeluarkan sebagai undang-undang, tindakan dan keputusan Negara.

Seperti yang dilakukan oleh raja-raja Mesir kuno yang bijaksana dengan membuka saluran-saluran yang berbeda hingga air Sungai Nil yang membludak terkendali untuk menyuburkan dan tidak merusak tanah tersebut.  

Baca juga: Tirani

Harus ada jus et norma, hukum dan peraturan, konstitusi dan hukum yang di dalamnya kekuatan publik harus bertindak.  

Jika salah satu darinya dilanggar, maka palu keadilan yang besar itu, dengan pukulannya yang cepat dan dahsyat, akan meremukkan semua mesin hingga menjadi atom dan pada akhirnya, merenggut dirinya sendiri, tergeletak tak bergerak dan mati di tengah kehancuran yang ditimbulkannya.

Baca juga: Despotisme

Baca juga: Kisah Roma

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun