Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Dunia Multiverse Dunia Paralel

13 Mei 2024   20:19 Diperbarui: 13 Mei 2024   20:56 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Cobalah baca lebih lanjut tentang apa yang disebut teori string yaitu sebuah model fisika yang mengatakan masih banyak lagi dimensi yang ada di luar sana, setidaknya 10 dimensi yang jauh lebih banyak dari tiga dimensi ruang yang kita tahu.

Lalu kalau mau lebih bingung lagi, ada yang disebut Keterikatan Kuantum yaitu fenomena di mana dua partikel di bagian alam semesta yang sangat berbeda dapat dihubungkan satu sama lain yang mencerminkan perilaku dan keadaan pasangannya.

Keterikatan kuantum adalah fenomena yang diamati pada skala kuantum di mana partikel-partikel yang terjerat tetap terhubung (dalam arti tertentu) sehingga tindakan yang dilakukan pada salah satu partikel mempengaruhi partikel lainnya, tidak peduli jarak antara dua partikel.

Agar partikel dapat terhubung dalam jarak yang sangat jauh, partikel tersebut harus mengirimkan sinyal satu sama lain yang bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya. Terlebih lagi, objek seharusnya hanya dipengaruhi oleh lingkungannya. Gagasan tentang partikel yang dipengaruhi oleh sesuatu yang terjadi di sisi lain alam semesta adalah hal yang aneh atau ganjil. Makanya Albert Einstein meragukan teori ini.

Albert Einstein jelas menolak keterikatan kuantum. Namun, selama beberapa dekade terakhir, fisikawan telah menunjukkan Keterikatan Kuantum ini bahkan dari Bumi.

Einstein malah menggambarkan mekanika kuantum sebagai sesuatu yang "menyeramkan" karena interaksi jarak jauh yang tampak seketika antara dua partikel yang terjerat. Interaksi tersebut juga tampaknya tidak sesuai dengan unsur teori relativitas khususnya.

Keterikatan kuantum sedikit mengganggu fisika klasik karena melanggar beberapa hukum dasar yang sebelumnya kita anggap tidak dapat dipecahkan. Meskipun demikian, penelitian menunjukkan bahwa keterikatan kuantum memang ada dan meskipun kita tidak memahaminya, kita masih berpotensi menggunakannya. Karena karakteristiknya yang menyeramkan, keterjeratan pada akhirnya bisa menjadi landasan komputasi dan komunikasi generasi mendatang.

Jika dua partikel dari belahan alam semesta yang berbeda dapat saling bercermin, mungkinkah kita mempunyai gambaran paralel tentang diri kita di alam semesta lain?

Lalu ada benda yang disebut antimateri. Kedengarannya gila, tapi partikel sub-atom yang membentuk segala sesuatu di sekitar kita---elektron, proton, dan neutron---semuanya memiliki kembaran yang jahat. Partikel antimateri mempunyai massa yang sama dengan partikel normal, tetapi muatan listriknya berlawanan.

Oleh karena itu, antimateri memusnahkan materi normal saat bersentuhan. Puf! Keduanya hancur dalam sekejap. Jadi antimateri berpotensi menghancurkan kita dan semua yang kita cintai. Tapi jangan takut! Hanya ada sedikit antimateri yang berkeliaran di alam semesta.

Terlebih lagi, antimateri bahkan terbukti bermanfaat. Ketika antimateri dan materi bertemu dan saling menghancurkan, energi dilepaskan. Dalam pemindai PET, anti-elektron dibuat dan pemusnahannya di dalam tubuh memungkinkan dokter membuat gambar yang canggih. Terlebih lagi, para ilmuwan berharap suatu hari nanti dapat menggunakan energi yang dilepaskan oleh interaksi antimateri dengan materi untuk menggerakkan pesawat ruang angkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun