Mengetahui konteksnya berarti mencoba melihat gambaran dari sudut pandang yang lebih luas sehingga Anda dapat mengapresiasi dan memahami dengan lebih baik dari mana orang tersebut berasal. Dengan demikian, Anda dapat menempatkan diri Anda pada posisinya dan merasakan masalah serta keterbatasan yang menghambat kinerjanya saat ini.
Dalam melakukan hal ini, seseorang harus peka terhadap kata-kata yang diucapkan dengan lantang dan juga kata-kata yang tidak diucapkan. Penting untuk memahami perasaan yang mendasarinya dan mampu menangkap isyarat dan sinyal halus yang sering kali tidak terucapkan. Dan ketika sesuatu diucapkan, seseorang harus mengetahui cara membaca yang tersirat atau tersurat.
Empati memunculkan simpati. Kalau saja orang yang saya sebutkan di awal menunjukkan sedikit lebih pengertian, dia akan bisa mendapatkan kerja sama dari bawahannya. Kalau saja dia terlebih dahulu memperhatikan perasaan orang-orang terhadap pekerjaannya, kemungkinan besar bawahannya akan senang jika diperhatikan dan balik menjadi perhatian. Mereka pasti sangat bersedia membantu. Sayang sekali, dia tidak membaca ruang dengan benar.
Kemampuan membaca ruang ini dapat diterapkan di semua area, di rumah, di kantor, di organisasi tempat Anda menjadi bagiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H