Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sahabatku Pensil

15 April 2024   19:53 Diperbarui: 15 April 2024   19:53 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bahkan sekarang pun masih disukai tidak hanya oleh beberapa penulis tetapi juga oleh siswa, guru, reporter berita, insinyur, ilmuwan, pemilik toko ritel mini bahkan penjual Togel. Tukang kayu di lingkungan kami selalu menaruh pensil di telinganya setiap kali dia melakukan pekerjaannya.

Seorang ahli matematika hebat selalu membawa pensil. Inilah alasannya: "Matematika adalah ilmu yang paling murah. Yang dibutuhkan hanyalah pensil dan kertas."

Satu hal lagi, pensil adalah alat tulis pilihan untuk memecahkan teka-teki silang dan Sudoku.

Jadi, bertentangan dengan prediksi saya mengenai punahnya pensil kayu, sepertinya pensil sederhana ini tidak akan ketinggalan jaman dalam waktu dekat.

Sekalipun sebagian besar generasi muda menggunakan keyboard komputer untuk menulis dan menggambar, Buktinya: 14 miliar pensil masih diproduksi setiap tahunnya, percaya atau tidak!

Namun ada kegunaan pensil yang lebih bermakna bagi saya, yang saya temukan belakangan ini.

Di Internet, seseorang menunjukkan tujuh kualitas pensil yang dapat menjadi pedoman filosofi hidup seseorang. Izinkan saya membahas empat kualitas tersebut.

Pensil selalu memungkinkan kita untuk menghapus kesalahan apa pun. Jika Anda melakukan kesalahan, ada penghapus yang dapat membantu Anda memperbaikinya. Artinya mengoreksi sesuatu yang kita lakukan meskipun belum tentu buruk, dapat membantu menjaga kita tetap berada di jalur yang benar.

Diasah sesekali memperbaharui kinerja pensil. Jadi, dalam hidup, jangan pernah berpuas diri. Jangan biarkan diri Anda terbiasa dengan hal-hal yang dilakukan dengan cara yang sama. Jangan pernah kendur atau Anda akan menjadi tumpul. Berjuang untuk pengetahuan baru dan keterampilan tambahan. Di tempat kerja atau dalam usaha apa pun, yang tajamlah yang lebih unggul. Jika rusak, keluarkan ujungnya sekali lagi. Seseorang dengan cerdik berkata: "Hidup tanpa tujuan itu seperti pensil patah: tidak ada gunanya."

Dengan pensil, bagian yang paling berguna bukanlah bagian luar kayunya, melainkan grafit di dalamnya. Jadi jangan pernah mengabaikan batin Anda. Peliharalah pikiran Anda dengan hal-hal sehat yang menantang Anda dan menginspirasi pemikiran yang baik. Baca buku, lakukan meditasi. Lakukan dialog batin yang sehat dan berikan afirmasi positif pada diri sendiri sebagai bentuk kasih sayang dan penerimaan diri.

Ketika pensil menjadi semakin pendek seiring penggunaan, demikian pula dengan kehidupan. Manfaatkan semaksimal mungkin selagi masih ada. Jadilah berguna dan produktif hingga hari terakhir hidup Anda.

Jadi, sekalipun saya tidak menggunakan pensil untuk menulis, saya akan menyimpannya untuk menginspirasi saya menjalani hidup seperti pensil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun