"Mereka juga melayani siapa yang hanya berdiri dan menunggu" adalah baris penutup soneta penyair abad ke-17 John Milton. Benda-benda tersebut dianggap benda mati dan tidak dapat bergerak sendiri. Namun seperti kita semua, makhluk hidup dan tak hidup, mereka juga mempunyai tempat di dunia ini dan mereka melakukan suatu pengabdian. Mereka tidak hanya melayani kita dengan baik, tetapi makhluk tak hidup ini juga mengandung sebagian dari diri kita.
Segala sesuatu mengandung energi. Foto, perhiasan dan benda sentimental atau barang pribadi apa pun menyimpan energi pemiliknya. Orang Jepang percaya bahwa ketika seorang ahli pembuat tembikar membuat teko atau toples, sebagian dari keahliannya kemudian tersimpan di dalam benda tersebut. Saya yakin pemeriksaan yang cermat terhadap motor tua saya akan mengungkapkan bahwa bekas keringat kering saya mungkin masih ada di setang motor. Sidik jari saya masih dapat ditemukan di kunci motor.
Mengapa tidak memperlakukan mereka seperti teman lama yang telah tinggal bersama Anda selama bertahun-tahun seperti sahabat karib yang dapat diandalkan dalam perjalanan hidup Anda. Lagi pula, tanpa bantuan mereka, Anda tidak akan mencapai apa yang telah Anda capai saat ini.
Kenyataannya adalah kita membutuhkannya dan kita bergantung pada mereka untuk membuat hidup kita tidak hanya lebih mudah dan nyaman, namun juga untuk memperluas batas-batas pengetahuan manusia.
Jika kita mulai menghargai nilai dan mengakui jasa yang diberikan oleh benda mati tersebut, maka kita pasti lebih bisa menghargai lagi bantuan yang diberikan oleh teman, mitra, kolega dan bawahan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika kita semua mengembangkan sikap lebih bersyukur terhadap segala hal dalam hidup, karena hidup adalah anugerah yang patut disyukuri, bukan hak untuk dituntut.
Ketika Anda menghargai sesuatu, maka Anda akan bertindak lebih bertanggung jawab dalam menjaga pemeliharaannya, memastikannya selalu dalam kondisi berfungsi dengan baik.
Sebisa mungkin Anda ingin memaksimalkan penggunaannya dan tidak membuangnya begitu saja, demi objek baru yang diinginkan hati kita.
Suatu hari, istri saya terkejut ketika saya mengatakan kepadanya bahwa saya akan membawa sepatu lama saya untuk diperbaiki. Dia bilang saya harus membeli sepasang yang baru. Tapi saya suka memakai sepatu itu karena dia telah menjadi teman setia saya dalam suka dan duka.
Seperti kata bijak seseorang, "Bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur, tapi rasa syukurlah yang membuat kita bahagia."
Sebagai kesimpulan, karena telah membantu saya menyusun pemikiran ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada asisten saya yang selalu andal. Terima kasih, OPPO A5 2020.