Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Andai Pohon Bisa Bicara

31 Maret 2024   14:14 Diperbarui: 31 Maret 2024   14:16 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pohon adalah makhluk yang sederhana, namun juga indah. Cabang-cabangnya menjulur ke langit, dedaunannya memberikan keteduhan dan buah-buahannya menyehatkan kita. Kita bisa belajar dari pepohonan untuk menghargai hal-hal sederhana dalam hidup dan menemukan keindahan dalam  kesederhanaan tujuan hidup.

Sama seperti pepohonan yang terhubung satu sama lain melalui akarnya, hubungan antarmanusia juga penting. Kita bisa belajar dari pohon untuk terhubung dengan orang lain dan membangun komunitas. Mereka bilang akar bersama hidup lebih lama.

Ketika pohon mati, ia kembali lagi ke bumi. Daun-daunnya berguguran ke tanah dan menyuburkan tanah dan benih-benihnya menumbuhkan kehidupan baru. Pohon memberitahu kita untuk menerima kematian bukan sebagai akhir tetapi sebagai bagian alami dari siklus dan untuk percaya bahwa ada sesuatu yang lebih setelah kehidupan ini.

Ada begitu banyak pembelajaran yang bisa diberikan pohon kepada kita jika kita cukup peduli dan meluangkan waktu untuk memperhatikan dan mendengarkan. Jadi saat Anda melihat sebatang pohon, luangkan waktu sejenak untuk menghargai tidak hanya keindahannya tetapi juga kebijaksanaannya.

Pada liburan baru-baru ini, Monica Kapur, seorang Terapis Seni dan Konselor, memandangi pohon Sal di tepi hutan lindung di rumah baru temannya selama berhari-hari. Dia mengatakan bahwa pohon itu berbisik di telinganya dan inilah bagian dari apa yang dikatakan pohon itu kepadanya:

"Ini adalah pesan saya untuk Anda dan manusia lainnya. Percayalah pada hukum kehidupan, memberi tanpa syarat dan tetap diam. Yang paling penting adalah bersikap baik terhadap roh-roh lain di wilayah tersebut, hormati dan berikan diri Anda kepada mereka daripada hanya menerima begitu saja. Bumi menciptakan kita semua sama sehingga kita harus berbagi berkahnya. Dengan cinta, pohon Sal di Dehradun."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun