Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

DeGrowth

22 Februari 2024   22:01 Diperbarui: 22 Februari 2024   22:09 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kebaikan yang melekat dalam diri manusia yang secara historis mengharapkan dunia menjadi lebih baik di masa depan dibandingkan saat ini. Sebagian besar prediksi abad ke-21 100 tahun yang lalu melukiskan masa depan yang cerah seperti halnya mobil terbang.

Nikola Tesla menulis dalam artikel majalah tahun 1935 bahwa pada abad ke-21 akan meracuni sistem kita dengan "stimulan berbahaya seperti kafein dan nikotin." Kemudian beliau juga menyebut alkohol sebagai "obat mujarab kehidupan".

Beliau juga meramalkan bahwa berita utama surat kabar nantinya hanya akan "memberikan 'penekanan' pada laporan kejahatan atau kontroversi politik." Halaman depan sebagian besar memuat sains.

Memasuki tahun 2000-an, salah satu pemimpin lembaga pemikir geopolitik yang dihormati ('The Next 100 Years' oleh George Friedman-Geopolitik Futures) mengatakan bahwa saat ini baik Rusia maupun Tiongkok hanya akan menjadi bayangan dari diri mereka sebelumnya.

"Pada awal tahun 2020-an, Perang Dingin Baru akan berakhir ketika ketegangan ekonomi dan tekanan politik terhadap Rusia, ditambah dengan penurunan populasi dan infrastruktur yang buruk, menyebabkan pemerintah federal runtuh sepenuhnya." Friedman juga memperkirakan bahwa Tiongkok akan terpecah belah dengan "pemerintah pusat secara bertahap kehilangan sebagian besar kekuasaannya dan provinsi-provinsi menjadi semakin otonom."

Selama lebih dari 20 tahun terakhir, terdapat tren yang meresahkan di Barat. Survei yang dilakukan berulang kali terhadap generasi muda menunjukkan keyakinan yang menyedihkan bahwa kehidupan di bumi semakin buruk, bukan malah semakin baik.

Namun jika dilihat dari setiap ukuran kualitas hidup, baik rata-rata global maupun spesifik per negara, kehidupan manusia tidak pernah lebih baik dari saat ini. Kemiskinan absolut berdasarkan $2,00 PPP per hari pada tahun 1950 mencapai 80 persen dari seluruh dunia. Sekarang sudah 10 persen. Angka harapan hidup, kalori harian per orang, akses terhadap air bersih/listrik, melek huruf, angka kematian ibu/bayi/anak, rata-rata lama pendidikan dan masih banyak lagi semuanya mengalami perbaikan.

Namun tahukah anda bahwa semua itu justru sedang menyengsarakan planet ini.

Maka sebagai jawaban atas semua itu adalah "Degrowth."

Model ekonomi yang mengurangi konsumsi, menerima privatisasi dan menyetujui penghematan. Daging hewan itu buruk. Bertani itu buruk. Hewan peliharaan itu buruk. Tradisi itu buruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Menguap Tanda Sehat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun