Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepotong Kisah dalam Hidup Budi

8 Februari 2024   20:40 Diperbarui: 8 Februari 2024   20:42 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Rata-rata orang dewasa menyimpan dendam selama lima tahun. Ada juga yang jauh lebih lama. 11 tahun atau lebih. Sekitar sepertiga dari mereka mengakui bahwa kesehatan mental mereka terganggu akibat perselisihan yang terus berlanjut dan mereka menyesal menyimpan dendam dalam waktu yang lama.

Soalnya memendam perasaan benci terhadap seseorang tidak dilakukan secara terang-terangan. Benci adalah emosi yang mendalam dan tersembunyi. Banyak yang bahkan tidak mau mengakui bahwa mereka menyimpan dendam sehingga semakin sulit untuk mengatasinya.

Menyimpan dendam dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik Anda. Seperti yang dikatakan Nelson Mandela: "Memiliki keluhan atau kebencian ibarat meminum racun dan berharap dapat membunuh musuh."

Atau jika kita mengutip pepatah Irlandia: "Saat Anda diam-diam menyimpan dendam, Anda memikul beban sementara orang lain sedang menari." Lebih buruk lagi, dendam atau kebencian itu mencengkeram Anda dengan erat. Anda sebenarnya berada di bawah kendalinya dan berada di pihak yang kalah.

Cobalah melihatnya dari sudut pandang lain. Bagaimana jika Anda adalah orang yang hidup bebas sewa di benak orang lain? Pernahkah Anda mempertimbangkan kemungkinan bahwa seseorang mungkin sudah lama memendam perasaan benci atau dendam terhadap Anda dan tidak pernah memberi tahu Anda tentang hal itu?

Anda mungkin pernah terluka. Tapi Anda juga pasti pernah menyakiti seseorang di masa lalu. Menyadari hal ini, mengapa tidak berupaya menjadi lebih pengertian? Hal ini dapat membantu melonggarkan cengkeraman perasaan kebencian pada Anda dan secara bertahap membebaskan Anda dari kendali orang yang sangat menyakiti Anda.

Ingatlah apa yang dikatakan salah satu penulis terkenal, EH White: "Salah satu hal yang paling menyita waktu adalah memiliki musuh." Atau objek kebencian dan kebencian Anda.

Saatnya mengubah makna negatif hidup bebas sewa menjadi makna positif. Layaknya juragan kos yang cerdik, manfaatkan setiap inci ruang di properti Anda secara produktif untuk menjadikan Anda lebih kaya di hari tua. Undang penghuni baru seperti kenangan indah, orang-orang baik dan pembelajaran baru serta berkah yang kini Anda nikmati. Biarkan mereka mengusir dan menyingkirkan kenangan-kenangan yang beracun dan menjengkelkan tentang orang-orang yang Anda benci atau tidak sukai selama ini.

Akan selalu ada orang yang membenci kita. Jangan beri mereka ruang dalam pikiran Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun