Jelasnya, Tengyun adalah pesawat luar angkasa yang berfungsi penuh dan unik yang mungkin mampu melakukan perbaikan robot atau mengerahkan pesawat ruang angkasa yang lebih kecil untuk sistem pertahanan berbasis ruang angkasa selama periode beberapa tahun. Hal ini mungkin cukup bermasalah mengingat persyaratan pengendalian senjata dan undang-undang ruang angkasa yang ada di komunitas internasional saat ini. Kita harus ingat bahwa Tiongkok pada tahun 2019 menjadi negara pertama yang mendarat di sisi jauh bulan sehingga ambisi luar angkasa Beijing sangat penting bagi ekonomi dan keamanan luar angkasa di masa depan.
Mampu menempatkan muatan dari pesawat luar angkasa yang reusable merupakan hal yang menguntungkan dan hemat biaya.
Selain itu, ada yang berpendapat bahwa Tengyun bersaing dengan pesawat luar angkasa Boeing X-37B Amerika yang memulai debutnya pada tahun 2010. Seperti X-37B, pesawat luar angkasa Tiongkok tampaknya memiliki sistem mesin khusus dan berukuran relatif kecil. Namun Tengyun tampaknya lebih dinamis dalam kemampuan dan potensinya. Garis tren kedua program tersebut dianggap menempatkan Tiongkok di depan pesaingnya jika data Tengyun benar dan berkelanjutan.
Jika pesawat luar angkasa merupakan bagian dari pembuatan platform anti-satelit co-orbital pertama di Tiongkok yaitu sejenis senjata ruang angkasa fisik kinetik maka akan ada pengendalian senjata dan masalah hukum internasional lainnya.
Senjata semacam itu memerlukan proyektil atau benda lain yang mengorbit untuk mengganggu satelit sasaran. Platform anti-satelit co-orbital memerlukan kemampuan untuk menyesuaikan orbitnya sehingga dapat bergerak mendekati satelit yang ditargetkan. Senjata ini dapat mengganggu, merusak atau menghancurkan satelit melalui berbagai cara.
Secara keseluruhan, Tiongkok membuat kemajuan besar dalam program pesawat luar angkasa Tengyun. Pesawat luar angkasa Beijing adalah platform berbasis orbit rendah Bumi yang memiliki umur panjang dan kemampuan hebat di berbagai bidang termasuk penggunaan ruang angkasa untuk tujuan damai dan sejumlah kemungkinan negatif seperti perang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H