Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Visi Rusia dalam Menyaingi Barat

28 Desember 2023   19:47 Diperbarui: 28 Desember 2023   19:53 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, kata Lavrov, para pemain baru yang mewakili negara-negara Selatan dan Timur telah muncul di garis depan politik dunia. Beliau merasa antusias karena jumlah mereka terus bertambah, dengan menyatakan: "Kami berhak menyebut mereka sebagai mayoritas di dunia. Bukan dengan kata-kata, tapi dengan perbuatan, mereka memperkuat kedaulatannya dalam menyelesaikan permasalahan yang mendesak, menunjukkan kemandirian dan mengedepankan kepentingan nasional dan bukan keinginan sepihak."

Sebagai salah satu contoh, ia mengutip pernyataan rekannya dari India, S. Jaishankar, bahwa "dunia ini lebih dari sekedar Eropa." Lavrov menyimpulkan: "Jelas bahwa maksud dari pernyataan ini adalah bahwa dunia ini jauh lebih besar daripada Barat. Rusia secara konsisten mendukung demokratisasi komunikasi antarnegara dan distribusi manfaat global yang lebih adil."

Lavrov juga mengembangkan gagasan bahwa fakta dunia sedang berubah dapat dilihat dari banyaknya contoh diplomasi multilateral. Salah satu bukti yang paling mencolok adalah kerja sama antara negara-negara BRICS. Selain BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai, Lavrov memasukkan ke dalam struktur internasional baru yaitu Uni Ekonomi Eurasia, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif, CIS, ASEAN, Uni Afrika, Komunitas Amerika Latin, Negara-negara Karibia, Dewan Kerjasama Teluk, Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Bahkan tanpa definisi yang jelas mengenai istilah tersebut, konsep baru ini telah menjadi sangat populer dalam narasi Rusia. Masih ada pertanyaan tentang bagaimana cara terbaik untuk merangkumnya dan mengapa hal ini baru muncul dalam cakrawala kebijakan luar negeri Rusia.

Dalam sebuah artikel bulan lalu, direktur program Klub Diskusi Valdai, Timofei Bordachev, menjelaskan: "Orang-orang Rusia senang menggunakan konsep mayoritas global -- yaitu sekumpulan negara di dunia yang menghubungkan perkembangan mereka dengan tren utama globalisasi namun mampu mengekspresikan pandangan mereka sendiri mengenai bentuk-bentuk keadilan dalam tatanan internasional."

Beliau menulis bahwa konsep ini sebelumnya diungkapkan "dengan agak terkendali", karena negara-negara Barat memainkan peran kunci dan mampu menawarkan solusi yang cukup optimal bagi semua orang. Namun, krisis yang sedang berlangsung di Timur Tengah mungkin membuka babak baru mengenai persepsi AS dan Eropa dalam tatanan dunia.

Jadi, ini bisa menjadi titik balik yang ingin digunakan Rusia sebagai peluang untuk lebih menarik dan menyatukan negara-negara sebagai bagian dari pemahaman baru.

Kesimpulannya, "mayoritas global" yang diinginkan Rusia mencakup dirinya bersama dengan negara-negara Selatan dan Timur yang bersama-sama merupakan mayoritas perekonomian dunia dan populasinya.

Hal ini digambarkan sebagai perlawanan terhadap "kolektif Barat," yang ditampilkan sebagai elitisme yang sudah mengakar. Terakhir, Rusia seperti yang disimpulkan Ushakov dalam pidatonya, "berkontribusi pada pembentukan tatanan dunia dan merupakan lokomotif proses objektif ini."

Hal ini telah menjadi perhatian dalam kebijakan luar negeri Rusia, terutama sejak dimulainya perang Ukraina karena hal ini menawarkan peluang untuk mendapatkan peran utama di tengah badai ketidakpastian politik.

Perang Timur Tengah juga dilihat oleh Rusia sebagai peluang khusus untuk menyebarkan konsep tersebut dari platform intelektual terbesar dalam pembentukan kebijakan luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun