Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Membuktikan Bahwa Israel Tidak Mungkin Mengalahkan Gaza

19 Desember 2023   19:27 Diperbarui: 19 Desember 2023   19:28 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga Israel 41 persen menyatakan ingin meninggalkan Gaza setelah perang dan 44 persen lainnya menginginkan wilayah tersebut tetap berada di bawah kendali Israel.

Hal ini terungkap dalam jajak pendapat publik yang dilakukan oleh Lazar Institute dan diterbitkan oleh Maariv yang  mencerminkan kebingungan nyata mengenai status hukum Gaza bahkan di benak masyarakat Israel sendiri.

Sebenarnya, Israel tetap menjadi kekuatan pendudukan di Gaza meskipun ada skema "pemindahan" dari wilayah kecil dan miskin tersebut pada bulan September 2005.

Saat itu, Israel meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka bukan lagi penjajah di Jalur Gaza dan oleh karena itu, maka mereka tidak lagi bertanggung jawab atas wilayah tersebut menurut hukum internasional khususnya Konvensi Jenewa Keempat.

Namun anehnya, meskipun Tel Aviv menyatakan pada 21 September 2005 bahwa Gaza telah menjadi "wilayah asing", hampir tepat dua tahun kemudian, wilayah yang dianggap asing ini dinyatakan sebagai "wilayah musuh" dan karenanya menjadi sasaran kemarahan militer Israel jika mereka tidak menghormati kedaulatan Israel atau jika wilayah tersebut merupakan ancaman terhadap wilayah Israel.

Untungnya, hukum internasional tidak terikat pada definisi Israel. PBB telah berulang kali mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa Gaza tetap merupakan wilayah pendudukan. Selain itu, pagar dan tembok yang memisahkan Gaza dari Israel bukanlah wilayah perbatasan yang ditetapkan secara internasional sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata tahun 1949 antara Israel, Mesir dan negara-negara Arab lainnya setelah pembersihan etnis di Palestina pada tahun 1948.

Jadi, diskusi panas Israel mengenai pendudukan atau tidak pendudukan Gaza setelah perang masih diperdebatkan. Gaza tidak pernah dibebaskan untuk diduduki kembali.

Apakah Israel menerima atau tidak logika  ini sebenarnya tidaklah penting karena lembaga-lembaga hukum internasional seperti PBB, Mahkamah Internasional dan lainnya lah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai dan menegakkan kesimpulan tersebut.

Namun, Israel perlu diingatkan mengenai beberapa hal mendesak.

Pertama, melanjutkan pengepungan Gaza seperti biasa tidak akan menyelesaikan permasalahan Israel. Bagaimanapun juga, pengepungan yang dilakukan secara tertutup, di mana warga Palestina " digencet" namun tidak dibiarkan mati menurut penasihat senior pemerintah Israel Dov Weissglas adalah hal yang memberikan alasan utama mengapa Gaza perlu melakukan perlawanan.

Kedua, perlawanan itulah yang memaksa Israel untuk memindahkan wilayah berpenduduk di Gaza yang mengarah pada pengepungan kejam yang telah terjadi selama hampir 17 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun