Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keberpihakan Barat Terhadap Israel Jelas dan Nyata

16 Desember 2023   23:30 Diperbarui: 16 Desember 2023   23:30 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sedangkan masyarakat Eropa pun tak kalah kerasnya karena sejumlah pesepakbola Eropa asal Arab menghadapi gelombang penganiayaan karena bersimpati pada rakyat Palestina. Tim Jerman Mainz memutus kontrak pemainnya Anwar El-Ghazi karena dukungannya terhadap rakyat Gaza. Politisi di Prancis menyerukan agar penghargaan Ballon d'Or dan kewarganegaraan Prancis Karim Benzema dicabut.

Di manakah kebebasan berekspresi yang diserukan oleh masyarakat Eropa dan Amerika? Apakah negara-negara Barat yang mensucikan kebebasan berekspresi tidak sadar bahwa mereka kini telah menerapkan standar ganda yang menjijikkan?

Pidato Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu yang mengatakan bahwa serangan nuklir di Gaza adalah sebuah "kemungkinan," dikutuk secara luas oleh dunia. Namun Eliyahu tidak akan mengungkapkan pernyataan ekstremis dan brutal itu jika dia ragu pada dukungan besar Barat terhadap negaranya hingga saat ini.

Apa rahasia "dukungan mutlak" Eropa dan AS terhadap Israel? Apakah mereka merasa berdosa oleh kesalahan sejarah? Kampanye selama puluhan tahun yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina sama brutalnya dengan genosida Holocaust terhadap orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II di bawah pengawasan dan sikap diam yang aneh dari Barat.

Kanselir Scholz menjelaskan posisi negaranya dengan mengatakan bahwa "Sejarah Jerman dan tanggung jawabnya terhadap Holocaust mengharuskan kita untuk membantu menjaga keamanan dan keberadaan Israel."

Namun haruskah bangsa Palestina terus menanggung akibat dari dosa-dosa ini?
Kita menyadari bahwa Israel adalah sekutu pertama AS dan Barat serta pelindung kepentingannya di kawasan tersebut dan kita menyaksikan setiap hari bagaimana dunia mengambil tindakan melawan apa pun yang mengancam keamanan Israel.

Namun tidak ada yang menyangkal keberadaan negara Israel. Upaya diintensifkan setiap hari untuk hidup berdampingan dengan keberadaan Israel secara damai. Sebagai pihak yang paling dirugikan di kawasan ini, apakah warga Palestina dilarang hidup aman dan stabil di negara yang memiliki entitas independen?

Di PBB, 139 dari 193 negara anggota telah mengakui wilayah Palestina sebagai negara Palestina sementara Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris menolak mengakui negara Palestina yang damai sampai konflik dengan Israel terselesaikan. Mungkinkah kita mencapai perdamaian antara dua entitas dengan perbedaan kekuatan yang sangat besar ini?

Situasi keamanan di Palestina akan gagal menjadi stabil selama rakyatnya tidak dapat hidup bermartabat, mandiri dan aman dan ketika kekuasaan pengambilan keputusan diambil dari mereka dan mereka secara praktis melawan raksasa yang bahkan mereka tidak dapat memaksa raksasa itu untuk mendengarkan permintaan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun