Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Israel-Palestina Menuju Konfrontasi yang Lebih Luas

13 Desember 2023   20:40 Diperbarui: 13 Desember 2023   20:40 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1980-an, ada trio komedian Perancis terkenal bernama Les Inconnus. Di antara sketsa-sketsa yang mereka buat adalah salah satu anggota kelompok tersebut menggambarkan seorang pakar geopolitik yang tampaknya terpelajar sedang menganalisis urusan Timur Tengah khususnya situasi di Lebanon.

Dalam cuplikan singkatnya, ia menyelidiki kompleksitas lanskap politik Lebanon dengan menggambarkan jaringan rumit milisi dan aliansi yang tidak ada habisnya yang membuat situasi disana sangat mustahil untuk dipahami.

Sketsa tersebut memberikan sedikit bahasa simbolis tentang konflik di Lebanon pada saat itu.

Kini, situasi di Suriah atau tepatnya Suriah bagian utara lebih rumit lagi. Pada awal Oktober lalu, pasukan Turkiq melakukan serangan semalaman di Suriah utara yang menewaskan 58 militan Kurdi menurut kementerian pertahanan Suriah.

Eskalasi konflik ini menyusul serangan bom di Ankara yang diklaim oleh Partai Pekerja Kurdistan sebagai tanggung jawab mereka sehingga Turki menyatakan baik PKK maupun milisi YPG Kurdi Suriah sebagai "target operandi."

Turki melakukan serangan udara dan serangan darat terhadap sasaran-sasaran militan di Suriah utara dan Irak sambil meningkatkan operasi keamanan di dalam negeri.

Tindakan ini serta insiden di mana sebuah pesawat tak berawak Turki yang ditembak jatuh oleh pasukan AS di Suriah telah meningkatkan ketegangan dengan Washington.

PKK memang telah diakui sebagai organisasi teroris oleh Turki dan AS. Namun status YPG masih menjadi perdebatan antara Ankara dan sekutu Baratnya itu.

Di tengah kekacauan ini, rezim Assad yang didukung oleh Rusia melancarkan serangan di wilayah yang dikuasai oposisi di barat laut Suriah yang menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 78 lainnya.

Serangan-serangan ini yang melibatkan pemboman dan penembakan berdampak pada beberapa wilayah dengan sebagian besar korban dilaporkan berada di sekitar kota Idlib.

Tindakan rezim tersebut dipandang sebagai respons terhadap serangan sebelumnya terhadap Akademi Militer Homs yang menyebabkan terbunuhnya tentara dan orang-orang di sekitar tak lama setelah menteri pertahanan meninggalkan upacara wisuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun