Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Retorika Biadab dalam Perang

7 Desember 2023   00:04 Diperbarui: 7 Desember 2023   00:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun gagasan ini membuat takut mereka yang memiliki tujuan maksimal dalam konflik ini dan pasti menolaknya.

Bagi mereka yang ingin melanggengkan konflik hingga meraih kemenangan, apa pun maksudnya, menjelek-jelekkan musuh adalah cara yang tepat.

Dalam proses perdamaian yang memerlukan kompromi dan kepercayaan terhadap orang-orang yang telah difitnah selama bertahun-tahun, syarat pertama yang harus dipenuhi adalah mengatasi rintangan psikologis besar yang menghalangi kita untuk memandang musuh sebagai manusia yang sama.

Pada tahun 1990-an, sekelompok keluarga Israel dan Palestina yang telah kehilangan anggota keluarga dekat mereka akibat konflik, mendirikan organisasi gabungan Israel-Palestina bernama Parents Circle-Families Forum dengan tujuan melakukan segala upaya untuk mencegah konflik lebih lanjut melalui dialog, toleransi, rekonsiliasi dan perdamaian.

Mereka juga berperan penting dalam menyelenggarakan hari peringatan bersama Israel-Palestina dengan slogan "Berbagi Kesedihan, Membawa Harapan."

Inti dari pesan mereka adalah bahwa penderitaan tidak mengenal kebangsaan atau agama dan berdampak sama pada semua orang dan oleh karena itu kita harus mengakui kemanusiaan satu sama lain.

Namun inisiatif unik ini malah mendapat penolakan di tengah lautan kebencian saat ini.

Di Israel, banyak yang melihat orang-orang Yahudi dalam kelompok tersebut sebagai pengkhianat dan mengabaikan kehilangan dan penderitaan mereka.

Namun fakta bahwa orang-orang ini patut dikagumi tidak bisa dibantah lagi karena mereka membawa pesan kemanusiaan ke hubungan antara dua bangsa yang telah saling bertarung begitu lama dan saat ini seiring berjalannya waktu malah makin bertambah nama baru ke dalam daftarnya.

Andai mereka yang berkonflik mengikuti teladan kelompok ini dan mulai mencari perdamaian dengan mengakui kemanusiaan satu sama lain, maka kita mempunyai peluang untuk mengakhiri pembunuhan tidak masuk akal ini dan menciptakan perdamaian abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun