Reformasi potensial lainnya termasuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas PBB, mengadopsi strategi kontraterorisme yang lebih efisien dan terkoordinasi, menerapkan manajemen anggaran PBB dan alokasinya yang lebih baik, meningkatkan kemampuan membangun perdamaian dan mengambil langkah-langkah yang lebih proaktif untuk mencegah pecahnya perang di dunia.
Reformasi konstruktif seperti itu akan meningkatkan efektivitas PBB dalam mengatasi permasalahan global yang kompleks. Seperti yang diungkapkan Dag Hammarskjold, Sekretaris Jenderal kedua, pada tahun 1955: "PBB bukan sekadar produk orang-orang yang berbuat baik. Ini sangat nyata. Akan tiba saatnya manusia akan melihat PBB dan apa artinya dengan jelas. Semuanya akan baik-baik saja -- Anda tahu kapan? Ketika orang-orang, hanya manusia saja, berhenti menganggap PBB sebagai abstraksi Picasso yang aneh dan melihatnya sebagai gambar yang mereka buat sendiri."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H