Tidak ada yang menduga apa yang akan terjadi pada 7 Oktober atau mengira hal itu akan terjadi. Mengutip jurnalis ternama Nik Gowing, kita sekarang harus memikirkan bagaimana kita dapat mengubah ketidakpastian dan gangguan ini menjadi sebuah jalan menuju Perdamaian.
Tak seorang pun di Israel atau Otoritas Palestina di Ramallah, AS atau Eropa atau para pemimpin Arab mulai dari Maroko hingga Teluk, mengantisipasi besarnya serangan tersebut. Bahkan orang-orang di seluruh dunia tidak menduganya. Namun hal ini benar-benar terjadi.
Serangan Hamas pada 7 Oktober memunculkan sebuah pertanyaan besar mengenai respons yang setara dengan lebih dari 1.400 orang yang tewas dan penyanderaan lebih dari 200 orang  adalah lampu hijau yang diberikan oleh para pemimpin AS dan Eropa kepada Israel untuk memberikan tanggapan sesuai dengan hukum internasional walaupun selama ini Israel tidak pernah menghormati hukum internasional sejak tahun 1967. Â
Pertanyaan yang belum ditanggapi dengan baik oleh orang-orang yang menduduki posisi kepemimpinan di dunia Arab sedangkan orang-orang di jalanan dan di media sosial sudah menyuarakan pendapatnya dengan jelas. Â
Hal serupa juga terjadi di negara-negara lain terutama di Eropa Barat. Pada saat artikel ini ditulis, lebih dari 5.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober.
Kita sudah melihat siklus pembalasan yang telah menimbulkan respons dengan lebih banyak serangan roket ke Gaza atau aksi protes dan kekerasan di seluruh dunia. Â
Ini adalah momen ketika kita perlu memikirkan hal-hal yang tidak terpikirkan dan menghilangkan gangguan dari berbagai media dan narasi geopolitik yang telah kita lihat dalam beberapa bulan terakhir.
Media-media Barat seperti CNN dan BBC yang dianggap tidak terlalu bias dibandingkan media Arab yang dianggap sebagai perpanjangan tangan pemerintah daerah menunjukkan bahwa mereka juga bisa salah memberikan fakta dan melaporkan berita dengan cara yang memihak.
Wawancara Piers Morgan baru-baru ini dengan komedian Mesir Bassem Youssef dipenuhi dengan sindiran dan menjadi viral dengan jutaan penayangan. Selama segmen berdurasi 30 menit tersebut, Youssef menyebutkan kontradiksi dalam pernyataan yang dibuat oleh pembawa acara dan bias sepihak yang jelas terlihat. Dia juga meminta pertanggungjawaban reporter Amerika dalam acara tersebut karena membuat pernyataan berbahaya dan kontroversial yang menyindir bahwa kematian lebih lanjut tidak dapat dihindari di Gaza dan bahkan diperlukan.
Kita juga dibuat terkejut ketika pemerintah AS dan Perancis langsung membela Israel setelah pemboman rumah sakit di Gaza, meski tidak ada bukti yang terverifikasi. Padahal semua roket yang diluncurkan dari Gaza menuju Israel hanya menimbulkan kerusakan minimal. Jadi sungguh aneh jika ada pernyataan satu roket mengakibatkan 500 kematian.
Daripada menyalahkan satu pihak, para pemimpin dunia ini harus melakukan verifikasi berdasarkan penyelidikan penuh menggunakan citra satelit.