Contoh lainnya adalah transportasi, dimana Global Gateway mempunyai tujuan untuk menciptakan jaringan transportasi yang berkelanjutan, cerdas, berketahanan, inklusif dan aman. Di Afrika tujuannya adalah untuk membantu mengaktifkan potensi ekonomi kawasan perdagangan kontinental.
Menciptakan koridor transportasi yang strategis, berkelanjutan dan aman serta mendukung rantai nilai, layanan dan lapangan kerja akan bermanfaat bagi industri di Afrika dan Eropa. Koridor strategis yang diusulkan akan menggunakan jaringan dan layanan yang andal untuk menyediakan konektivitas Uni Eropa-Afrika yang lebih baik dan ramah lingkungan. Koridor-koridor ini akan memfasilitasi perdagangan dan mobilitas di Afrika serta antara Afrika dan Eropa.
Salah satu jaringan transportasi yang ingin dikembangkan oleh Uni Eropa bersama dengan AS adalah apa yang disebut koridor Lobito yang berupaya menghubungkan pantai Angola ke Zambia dan Republik Demokratik Kongo yang merupakan rumah bagi cadangan besar kobalt, litium dan tembaga. Ketiga negara Afrika ini pada bulan Juli berkomitmen terhadap proyek tersebut yang akan menghubungkan provinsi Katanga di Kongo yang kaya mineral dengan pelabuhan Atlantik Lobito di Angola melalui sabuk tembaga di Zambia.
Peluncuran strategi Global Gateway adalah sinyal terbaru dari Uni Eropa secara geopolitik. Meskipun proyek tersebut saat ini mempunyai pendanaan yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan BRI Tiongkok, namun hal ini menandakan adanya perubahan dalam pendekatan Brussel dalam upaya melindungi kepentingan politik, ekonomi dan keamanannya sambil memproyeksikan sebuah blok yang kuat dan kompetitif di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H