Terlepas dari pendapat beberapa anggota Kongres, selama 19 bulan terakhir, bantuan Amerika ke Ukraina hanya berjumlah sekitar 0,04 persen PDB. Jika memang ada kemauan politik , hal ini sangat mudah dilakukan. Bukankah Ukraina telah berjuang keras menghadapi angkatan bersenjata Rusia yang secara jelas dan nyata sebagai salah satu musuh geopolitik utama Amerika? Perlawanan keras Ukraina terhadap invasi Rusia juga kemungkinan besar memainkan peran penting dalam menghalangi agresi apa pun terhadap Taiwan
Meskipun beberapa pihak di AS berpendapat bahwa lebih banyak bantuan militer akan menunda perundingan perdamaian dan memperpanjang perang, namun harus diingat, rakyat Ukraina telah berjuang mati-matian demi kelangsungan hidup mereka.
Jika Rusia menghentikan operasi militernya, mungkin perang akan segera berakhir. Namun jika warga Ukraina berhenti berperang, jelas negara mereka bisa musnah. Apalagi Kremlin belum menunjukkan tanda-tanda menginginkan perdamaian melalui negosiasi. Sebaliknya, Moskow justru melancarkan gelombang perekrutan lagi untuk mengirim pasukan baru ke Ukraina. Jika politisi Amerika ingin perang segera berakhir, maka mereka harus memberikan apa yang dibutuhkan Ukraina untuk menang dan bukan sekadar bantuan yang cukup untuk bertahan hidup.
Ketika Amerika memasuki masa kampanye pemilihan presiden, akan tergoda bagi sebagian orang untuk membawa politik ke dalam perdebatan mengenai dukungan Amerika terhadap Ukraina. Ini bisa jadi sebuah kesalahan besar. Memotong bantuan militer AS ke Ukraina jelas tidak merugikan Biden tapi  sudah pasti merugikan warga Ukraina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H