Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akhir dari Sebuah Imperium

27 Oktober 2023   21:21 Diperbarui: 27 Oktober 2023   21:25 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatanan global sedang goyah. Selain pandemi, ada juga keruntuhan struktural yang terjadi di balik layar. Keruntuhan ini merembes ke segala aspek kehidupan mulai dari ekonomi, sosial, kesehatan, budaya, dll.

Menurut sejumlah kritikus, masyarakat yang kompleks rentan mengalami keruntuhan. Alasan utamanya jelas. Masyarakat yang kompleks membutuhkan banyak sekali masukan agar dapat berfungsi dengan lancar.  Input-input tersebut diperoleh langsung dari alam maupun hasil racikan.  Contohnya;  masyarakat yang kompleks membutuhkan energi yang murah dan ada banyak hal yang harus dilakukan agar energi tersebut dapat digunakan dan tersedia secara luas bagi masyarakat.  

Diantaranya yang dapat disebutkan adalah pengetahuan teknik, keuangan, transportasi, saluran listrik, dll.

Ada juga infrastruktur kelembagaan yang harus tersedia untuk mewujudkan masyarakat kompleks yang mampu bertahan.  

Perpaduan materi dan kelembagaan merupakan bagian terbesar dari apa yang sekarang disebut 'teknosfer' (Dmitry Orlov). Teknosfer memberikan tuntutan dinamis yang semakin meningkat pada masyarakat yang kompleks. Tidak banyak masyarakat kompleks yang mampu membatasi tuntutan ini.  

Ketika suatu masalah muncul dalam sistem yang kompleks, biasanya inisiatif yang digabungkan (lebih kompleks) diusulkan sebagai solusinya.  Mengabaikan penyebab mendasar yang menciptakan masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.  

Sementara bagi teknosfer berbagai batasan ini, baik yang alami maupun tidak, tidak boleh dipertimbangkan jika permintaan tersebut berasal dari teknosfer.  

Hampir semua pemikir kritis yang sebagian besar mendasarkan analisisnya pada hukum kedua termodinamika menetapkan bahwa keadaan ketidakteraturan selalu meningkat seiring berjalannya waktu.  

Atau dengan kata lain, tatanan apa pun baik fisik maupun kelembagaan memerlukan masukan energi berkelanjutan untuk mempertahankan status quo.  

Baca juga: Neo Kolonialisme

Ketika hukum ini diterapkan pada masyarakat manusia yang kompleks, prediksinya jelas. Semua masyarakat yang kompleks pada akhirnya akan runtuh (Ilya Prigogine, dkk.)

Mengambil contoh dari runtuhnya Uni Soviet, Dmitry Orlov, seorang insinyur AS kelahiran Rusia telah menyebutkan beberapa tahap kritis keruntuhan masyarakat. Orlov berargumen bahwa AS telah memasuki fase percepatan keruntuhan.  

Tahap pertama keruntuhan adalah keruntuhan finansial yang kemudian diikuti oleh keruntuhan komersial.Yang ketiga adalah keruntuhan politik dan kemudian keruntuhan sosial.  

Apa yang disebutnya sebagai keruntuhan budaya adalah akhir dari proses keruntuhan. Berdasarkan analisis beliau, kapan kita menyaksikan keruntuhan finansial di AS? Ketika obligasi Treasury AS yang paling likuid di dunia mengalami kesulitan mendapatkan permintaan riil dari pembeli. Ini tidak termasuk bank sentral sebagai pembeli obligasi pemerintah yang bonafid seperti FED karena bank sentral merupakan aspek dari operasi moneter pemerintah.
 
Apakah keruntuhan komersial akan segera terjadi?  

Apakah perselisihan perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung bisa sebagai salah satu pemicu terjadinya hal tersebut?  
 
Keruntuhan budaya adalah sesuatu yang telah menyatukan umat manusia sejak dahulu kala. Ini adalah tingkat eksistensi primordial di mana hidup berdampingan secara damai adalah hal yang terpenting.  Dimana sebagian besar hal tersebut didasarkan pada afiliasi kekeluargaan dan kedekatan suku. Ketika hal ini hilang, segala sesuatu yang bersifat 'manusia' pun hilang.  

Tampaknya beberapa tahap keruntuhan di atas tidak harus bersifat kronologis.  Hal ini dapat terjadi secara bersamaan, atau bahkan terjadi secara tidak berurutan.  

Selain itu, keruntuhan tidak harus bersifat bencana.Misalnya, butuh waktu berabad-abad sebelum Kekaisaran Romawi benar-benar hancur. Tahap pertama adalah perpecahan atau percabangan (Immanuel Wallerstein) menjadi Romawi Barat dan Timur.  Kekaisaran Romawi Barat runtuh pada tahun 456 M sedangkan Kekaisaran Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel atau Bizantium dan sekarang dikenal sebagai Istanbul terus bertahan hingga satu milenium berikutnya meskipun pada akhirnya jatuh di bawah Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1453 M.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun