2.Dalam skala besar, modernitas kapitalis yang merupakan konstruksi sosio-ekonomi yang berlaku merupakan produk sampingan dari teknosfer yang semakin sulit dikendalikan dan bersifat kumulatif. Â
Saat ini, pertumbuhan di bidang teknosfer ditafsirkan sebagai pertumbuhan ekonomi, setidaknya menurut analisis sederhana mengenai kondisi perekonomian saat ini. Â
Konsep 'batas pertumbuhan' merupakan kutukan terhadap pemikiran sistem dunia modern yang berlaku yang ditopang oleh sistem pengaturan politik kaku antarnegara. Â
Oleh karena itu, upaya-upaya status quo untuk menggagalkan pembentukan sosial-ekonomi alternatif diperkirakan akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Â
Di sini sekali lagi konsekuensinya sudah terlihat. Polarisasi dalam skala dunia yang mengarah pada eksodus massal, Â pemiskinan besar-besaran dalam batas-batas negara, kejahatan, ketidakstabilan dan lain sebagainya semuanya merupakan indikasi dari konsekuensi yang ada.
 Seperti yang diamati oleh mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen;  "Bukan rahasia lagi bahwa kesenjangan yang semakin melebar dalam beberapa dekade terakhir dapat disimpulkan sebagai peningkatan pendapatan dan kekayaan yang signifikan bagi mereka yang berada di lapisan atas dan standar hidup yang stagnan bagi mayoritas masyarakat."
Â
Mencoba mendekonstruksi dampak kumulatif teknosfer terhadap manusia khususnya di bidang psikologi, budaya, agama, dan lain-lain bukanlah hal yang disambut baik bahkan di dunia akademis. Â
 Psikoanalisis klasik dan psikiatri modern cenderung menyalahkan individu yang lemah yang hampir tidak mempunyai suara dalam berbagai hal sambil membiarkan kegilaan masyarakat modern. Â
Secara umum, kesimpulan tersirat dari psikiatri modern adalah individulah yang sakit dan bukan masyarakat luas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H