Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Butuh Perubahan yang Komprehensif

13 Oktober 2023   20:22 Diperbarui: 13 Oktober 2023   20:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-negara dunia ketiga harus secara serius memikirkan kembali masa depan mereka mengingat urgensi yang semakin besar yang dihadapi umat manusia secara kolektif.  

Kebanyakan dari kesulitan-kesulitan ini timbul akibat aktivitas manusia yang berpikiran pendek. Untuk mencapai tujuan ini, segala sesuatunya harus dipertanyakan. Kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, dll saat ini harus diinterogasi secara total tanpa bias!  

Mengikuti cara-cara lama secara membabi buta hanya akan membuat transisi yang tak terelakkan menjadi sangat menyakitkan.  

Kita belajar dari sejarah bahwa masyarakat yang kompleks cenderung mengalami keruntuhan total terutama ketika masukan penting yang menopang sistem menjadi langka.  

Ketika hasil kumulatif menjadi tidak berfungsi dan mengganggu, hal tersebut juga cenderung memicu keruntuhan meskipun secara bertahap.  

Ini adalah skenario yang kita saksikan dalam hegemoni yang sedang berkuasa!

Kita harus memulai proyek dekonstruksi dengan mengkaji secara menyeluruh esensi inti dari keberadaan kolektif saat ini.  

Manusia, sama seperti makhluk hidup lainnya, perlu bernapas, makan, minum, dan memiliki tempat berlindung untuk melindungi dirinya dari cuaca buruk.  

Namun ekosistem tempat kehidupan berevolusi dan mengalami perubahan drastis yang mempengaruhi hal-hal penting di atasnya. Sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.  Memang benar, satu-satunya hal permanen di alam semesta yang kita kenal adalah perubahan. Namun perubahan yang kita bicarakan di sini adalah perubahan yang tidak bertanggung jawab.

Kita dapat dengan jelas melihat dampak pembakaran bahan bakar fosil terhadap atmosfer kita serta lautan.  

Erosi lapisan tanah atas bumi akibat industri pertanian menimbulkan konsekuensi yang drastis.

Limbah petro-pertanian telah menciptakan zona-zona mati di lautan. Teluk Meksiko contohnya. Upaya memeras semua nutrisi dari dalam tanah tanpa memberikan waktu yang cukup bagi proses siklus alami untuk melakukan pengisian kembali nampaknya telah berdampak buruk

Dalam waktu singkat, hanya setengah abad saja, dampak dari teknologi pertanian telah menyebabkan banyak lahan menjadi tandus.  

Lebih dari 50% sumur di zona gersang di utara India benar-benar kering akibat pertanian yang berorientasi pada input besar yang dikenal dengan nama 'revolusi hijau' yang menipu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun