Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dunia Tidak Sedang Baik-Baik Saja

4 Oktober 2023   21:34 Diperbarui: 4 Oktober 2023   21:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tatanan dunia saat ini dibangun di atas manipulasi sistemik, tetapi bagi kebanyakan orang, klaim ini mungkin tampak tidak masuk akal.  

Namun, mereka yang berpikir kritis mengakuinya sebagai kebenaran.  Proses indoktrinasi dimulai sejak awal kehidupan dengan lembaga-lembaga global yang bekerja untuk menumpulkan dan menekan kemampuan berpikir alami dan mempromosikan kepatuhan di atas pemikiran orisinal.  

Kesuksesan sistem ini ditandai dengan kepatuhan buta dan penghambaan terhadap tatanan yang mapan dengan narasi pendidikan, ekonomi, sains, sosiologi dan informasi yang berlaku, yang semuanya dipaksakan secara tidak rasional oleh sistem yang digerakkan oleh "The Invisible Hand".  

Manipulasi ini meresap dan mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia dari alam hingga masyarakat.  Keyakinan bahwa sistem harus terus berkembang adalah keyakinan yang lemah berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan manusia tidak terbatas.  

Keuangan global yang merupakan penggerak ekonomi dunia didasarkan pada skema yang mendorong kehidupan menuju kepunahan.  

Sekarang persepsi tipikal warga global secara bertahap berubah dengan lebih banyak orang mulai memberontak terhadap indoktrinasi dan manipulasi sistemik.  

Sistem dunia berada pada tahap terakhirnya. Berakselerasi menuju kehancurannya dan pasti akan menyebabkan kekacauan tetapi juga peluang untuk perubahan positif.
 
Mereka yang mempertanyakan sistem mulai memberontak terhadap indoktrinasi dan manipulasi sistemik secara keseluruhan yang telah menjadi tak tertahankan di senja sistem dunia modern.  

Bahkan beberapa orang yang sebelumnya tertipu kini mulai insyaf dan menentang berbagai narasi deep state dan narasi militer,intelijen,industri,perbankan dan media dari negara-negara yang menguasai sistem dunia.  

Seruan perang terus menerus diteriakkan oleh banyak orang dan negara-negara kaya maupun kerajaan-kerajaan minyak yang kaya semakin mengandalkan tentara bayaran untuk melindungi kedaulatan mereka.  

Berkat sumber-sumber seperti Wikileaks, kita sekarang memiliki informasi dan mengetahui seberapa dalam kecerdasan global tertanam dalam kehidupan kita  dan kita juga mengetahui bahwa ternyata tidak ada privasi dalam komunikasi elektronik yang kita genggam.  

Perbankan global juga terancam oleh teknologi baru yang dapat membongkar skemanya yang bahkan presiden AS pun tidak lagi mempercayainya.

Pemberontakan terhadap deep state dan tatanan dunia yang berlaku dapat mengambil banyak bentuk dan kita dapat memilih salah satu yang sesuai dengan nilai dan kemampuan kita.  

Berikut adalah beberapa cara agar dapat memberontak melawan sistem global ini:

1.Mendidik diri sendiri.
- Carilah sumber informasi alternatif dan evaluasi secara kritis informasi yang Anda terima.  
- Tetap terinformasi tentang masalah politik dan sosial dan kembangkan pendapat Anda sendiri.
- Gunakan suara Anda untuk menantang narasi arus utama dan berbicara menentang ketidakadilan.  
 
 2.Bangun sistem alternatif.
Buat dan dukung sistem alternatif yang memprioritaskan manusia. Hal ini dapat mencakup mendukung bisnis lokal, membangun ketahanan pangan atau berpartisipasi dalam sistem ekonomi alternatif lainnya.
 
3. Melatih diri.
Jaga diri Anda dan prioritaskan kesehatan mental dan fisik Anda termasuk melatih perhatian, cukup tidur dan berolahraga dan menghabiskan waktu di alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun