Proses transisi energi di Eropa sudah lama berlangsung. Namun, di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim global dan semakin mendesaknya kebutuhan yang dibawa oleh konflik Rusia-Ukraina, transisi ini ingin dipercepat secara signifikan. Â
Alasan mengapa Eropa menghargai industri hijau terutama karena Eropa telah memimpin lebih awal di bidang ini dengan keunggulan teknologi dan pengalaman. Saat ini Eropa yang tertinggal dalam ekonomi digital ingin fokus pada industri hijau yang merupakan elemen inti dari daya saingnya di masa depan. Â
Pada saat yang sama, unggul di bidang ini berarti kemungkinan mendominasi perumusan aturan yang merupakan kekuatan tidak berwujud yang selalu dikejar oleh Eropa, yang tidak memiliki kekuatan wujudnya. Makanya Eropa selalu berambisi dalam industri hijau.
Inti dari arogansi Eropa terletak pada West centrisme alias barat adalah segala-galanya. Padahal dunia tidak lagi berada di era ketika Eropa merupakan kekuatan besar regional dan isu perubahan iklim menuntut semua negara untuk bekerja sama. Â
Jika Eropa masih terus berbasa-basi dengan isu kesetaraannya sementara masih berpegang pada mentalitas kolonialisme yang sudah ketinggalan zaman, kerja sama tidak akan mungkin tercapai dan harapan hanya tinggal angan-angan belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H