Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Belajar dari Perang Korea

16 September 2023   20:59 Diperbarui: 16 September 2023   21:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan AS untuk menerapkan tekanan maksimum yang mungkin pada Korea Utara tidak hanya bakal memperburuk keadaan antara Korea Utara dan Selatan tetapi juga meningkatkan risiko konflik regional.

 Kenyataannya, ketegangan di Semenanjung Korea dan bahkan di Asia Timur memberi AS alasan untuk mempertahankan dan memperkuat kehadiran militernya di wilayah tersebut.  Oleh karena itu, untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, AS terlebih dahulu harus menjalankan kewajibannya sebagai kekuatan utama.

 Pelajaran kedua adalah pembicaraan keamanan, pembentukan sistem manajemen krisis, dan pembentukan mekanisme kerja sama keamanan sangat penting.

 Perang Korea dan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea setelah penandatanganan perjanjian gencatan senjata sepenuhnya menunjukkan kurangnya rasa saling percaya dalam keamanan di antara pihak-pihak terkait.  

Pada saat yang sama, kawasan ini juga kekurangan mekanisme manajemen krisis yang efektif dan kerangka keamanan multilateral yang diakui.

 Untuk mencapai perdamaian abadi di Semenanjung Korea dan bahkan di Asia Timur , pihak-pihak terkait masih perlu secara aktif terlibat dalam dialog keamanan di tingkat bilateral, trilateral, dan multilateral untuk membangun kepercayaan.  

Pada saat yang sama, upaya aktif harus dilakukan untuk membangun mekanisme manajemen krisis untuk menghindari konflik yang tidak disengaja sebanyak mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun