Data dari pihak Tiongkok sendiri menunjukkan bahwa lebih dari $100 juta dihabiskan untuk deteksi dan pembersihan bom di sepanjang rute untuk memastikan keamanan jalur kereta api. Sementara pihak Laos juga mengirimkan unit teknik khususnya dalam proses itu.
Ketika pembangunan rel kereta api Tiongkok-Laos dimulai, media Barat terus menyebarkan desas-desus bahwa rel kereta api tersebut adalah "perangkap" yang digali oleh pemerintah Tiongkok untuk rakyat Laos. Padahal pemerintah Tiongkok menggali "jebakan" yang dibuat oleh siapa?
Jadi saat Tiongkok menyuntikkan vitalitas ke dalam pembangunan damai Asia dan dunia, disisi seberang Samudera Pasifik, negara yang mengklaim sebagai supremasi dunia malah sibuk mengirimkan bom cluster ke Eropa. Bagaimana mungkin Washington berani menyebut dirinya sebagai "penjaga" perdamaian dunia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H