Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Andai Putin Kalah Perang

27 Agustus 2023   21:18 Diperbarui: 27 Agustus 2023   21:21 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hal pertama yang harus anda ketahui adalah bahwa politik Rusia tidak pernah berevolusi.

Apa yang dahulu dipraktekkan para Tsar itu juga yang sedang di praktekkan para pemimpin Rusia di masa republik. Jadi hanya berganti baju saja.

Jika kita melihat gaya kepemimpinan Joseph Stalin pasti ada unsur-unsur monarki didalamnya. Misalnya pemimpin adalah negara. Menghina pemimpin sama dengan menghina negara. Pemimpin menguasai semua sistem dan lembaga. Berkuasa tanpa batas waktu. Bisa melakukan apapun. Bisa menangkap siapa saja yang bertentangan dan ini bukan trademark nya Stalin saja tapi semua pemimpin Rusia.

Termasuk Putin...

Hari ini Rusia menyerang Ukraina. Sebenarnya ini adalah kesalahan terbesar yang dibuat Putin dalam hidupnya. Memang Rusia telah menjajah lima wilayah yang ada di Ukraina seperti Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson dan Krimea.

Namun disisi lain...

US dolar telah menghantam Rubel sejadi-jadinya. Adakah bantuan dari Tiongkok? Yang ada Tiongkok sebagai anggota BRICS sedang menikmati minyak diskon dari Rusia. Sementara Rusia telah kehilangan langganan tetapnya yaitu Uni Eropa.

Dua gelombang pengungsi meninggalkan Rusia. Satu hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Sementara mereka yang tersisa terpaksa ikut pasukan militer untuk berperang baik di garis depan maupun belakang. Ini belum termasuk populasi yang menua.

Jika kita kaji kembali ke sejarah Sovyet saat perang di Afghanistan. Saat Sovyet kalah di Afghanistan kemudian Sovyet runtuh. Apakah keruntuhan Sovyet itu disebabkan oleh kekalahannya di Afghanistan? Tidak sama sekali. Sovyet runtuh karena ekonomi memang sudah amburadul. Apalagi ideologi Komunis waktu itu sudah tidak jamannya lagi.

Antara tahun 1985 dan 1991 Sovyet dipimpin oleh Mikhail Gorbachev. Beliau naik saat Sovyet sedang mengalami masalah politik.

Jika merujuk pada 1894 sampai 1917 maka Rusia dipimpin oleh Nicholas II.

Apa persamaan antara Gorbachev dan Nicholas II?
Sama-sama kalah perang. Gorbachev kalah perang di Afghanistan. Nicholas II kalah perang dengan Jepang dan seterusnya di perang dunia pertama.

Saat itu rakyat bersama-sama menjatuhkan keduanya. Disebabkan oleh apa? Disebabkan oleh ulah mereka sendiri.

Rakyat marah pada Nicholas karena kalah pada Jepang. Pertama sekali dalam sejarah bangsa Eropa bertekuk lutut dibawah kaki bangsa Asia. Ini memalukan. Maka rakyatnya mengamuk.

Saat ini Putin mewarisi Rusia yang pernah porak-poranda oleh ulah Gorbachev dan Boris Yeltsin. Di jaman Putin, Rusia dianggap kembali ke masa jayanya. Putin dianggap sebagai Pembangunan Rusia.

Oleh karena itu maka rakyat Rusia memandang tinggi pada sosok Putin ini. Saat beliau memerintahkan untuk berperang dan akhirnya terjadi kekacauan ekonomi. Bukan beliau yang disalahkan. Rakyat menyalahkan militer.

Jadi seandainya Rusia kalah perang pun dan bangkrut, maka rakyat Rusia tidak akan pernah menyalahkan sosok bapak pembangunan yang satu ini. Mereka begitu mencintai Putin hingga tak akan mungkin mampu untuk menggulingkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun