Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penjajahan Prancis di Haiti

16 Agustus 2023   22:07 Diperbarui: 16 Agustus 2023   22:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Haiti itu letaknya jauh dari Amerika serikat. Tepatnya di tengah Laut Karibia.

Tempat ini pernah jadi koloni penjajah paling kaya jaman itu. Makanya Prancis berang sekali saat harus kalah di tangan para pejuang-pejuang Haiti.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa Prancis pernah mengirimkan 800 ribu budak Afrika ke Haiti. Mereka dikirim ke Haiti untuk menjadi pekerja ladang Gula dan Kopi.

Berawal pada 1791 para budak ini mulai memberontak. Puncaknya mereka menang pada 1804.

Prancis berhasil di usir dari Haiti. Tapi ada 200 ribu pejuang Haiti yang gugur pada pertempuran dengan Prancis tersebut.

Selanjutnya Haiti tidak ingin Prancis kembali lagi ke tanah airnya. Sehingga mereka mulai melakukan kerjasama dengan kekuatan besar juga pada waktu itu.

Baca juga: Markus Rashford

Awalnya mereka berusaha mendekati Amerika serikat. Namun presiden Thomas Jefferson waktu itu takut para budak di Amerika serikat juga bikin ulah seperti di Haiti. Jadi Pak Jefferson ini takut para pejuang Haiti ini malah jadi sumber inspirasi para budak yang ada di Amerika serikat.

Akhirnya mereka mendekati Inggris. Mengingat Inggris juga adalah musuh besarnya Prancis.

Sayangnya Inggris juga menolak melakukan kerjasama dengan mereka. Ujungnya Haiti jadi kebingungan. Sementara keuangan hancur-hancuran akibat perang. Lantas mereka mencoba mengajak kerjasama negara penjajahnya yaitu Prancis dengan penawaran bebas pajak impor untuk setiap produk dari Prancis selama lima tahun.

Awalnya Prancis tidak menggubris tawaran Haiti ini. Baru kemudian pada tahun 1824 Prancis mulai mengajak Haiti lagi untuk berunding.

Dalam perundingan tersebut Prancis bersedia memberikan pinjaman kepada Haiti asalkan pihak Haiti memenuhi 2 syarat yang mereka ajukan:
1. Membayar 150 juta Francs karena telah memberontak yang menyebabkan Prancis mengalami kerugian sebesar jumlah itu.
2. Prancis akan mengawal dengan siapa Haiti boleh melakukan hubungan dagang.

Pihak Haiti menerima semua persyaratan ini dengan alasan:
1. Mereka tidak punya modal lagi untuk menjalankan pemerintahan.
2. Sepertinya tidak ada yang mau berteman dengan Haiti.

Semua orang di Prancis tahu jika Haiti tidak akan mungkin sanggup membayar syarat yang diajukan tersebut. Tapi Prancis tetap memberi pinjaman. Apa sih tujuannya? Debt Trap. Supaya Haiti bisa membayar syarat yang mereka ajukan. Dengan cara seperti ini maka Prancis bisa menjajah Haiti di bidang keuangan selamanya.

Setelah mendapatkan pinjaman dari Prancis barulah Amerika serikat mulai masuk memberi utangan buat Haiti. Akibatnya Haiti jadi lambat membayar hutang. Prancis mulai marah.  

Pada 18 Februari 1838 entah karena pertimbangan apa Prancis setuju untuk mengurangi hutang Haiti.

Dalam tempo 70 tahun Haiti baru bisa membayar 112 juta Franc. Ini baru pampasan perang bagian dari persyaratan yang diajukan Prancis. Belum bunga pinjaman dan pokok pinjaman. Nah dengan uang inilah Prancis membangun kota Paris.

Jadi tidak salah jika kita menyebut kota Paris dibangun dari keringat dan darah rakyat Haiti.

Hari ini. Ada 11 juta rakyat Haiti yang hidup dalam kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun