Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Great Depression

3 Agustus 2023   22:44 Diperbarui: 3 Agustus 2023   23:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

THE GREAT DEPRESSION

Pembangunan yang pesat meskipun bagus tapi ada bahayanya juga. Dari segi ekonomi, pembangunan pesat itu hanya ada dua akibatnya kalau ga economic Miracle ya Overheat.

Tahun 1920 an itu rakyat Amerika memang benar-benar makmur. Rakyatnya bahagia. Sudahlah menang perang. Mereka juga berhasil mengatasi pandemik Influenza. Padahal perang dunia pertama itu sebenarnya langkah awal Amerika dalam menunjukkan jati diri mereka. Menang pula. Gimana ga bahagia.

Baca juga: The Great Recession

Karena nikmat kebahagiaan itu pula yang menyebabkan banyak orang Eropa akhirnya berbondong-bondong datang ke Amerika menjemput impian "American Dream". Mereka menyebut masa itu dengan The Roaring Twenties. Karena kenikmatan itu pula yang menyebabkan mereka lalai dan tidak waspada terhadap tanda-tanda yang sebenarnya telah muncul sejak 1917 yang lalu.

Tanda-tanda apakah itu?

Waktu itu Woodrow Wilson memiliki rencana hendak menjadikan Amerika sebagai lumbung pangan dunia. Makanya beliau memberikan petani Amerika dengan berbagai subsidi dan bantuan agar memudahkan mereka dalam bercocok tanam. Sehingga para petani ini benar-benar menjadi tulang punggung dalam perjuangan mereka di perang dunia pertama itu.

Dalam bercocok tanam petani Amerika ini tidak melakukannya hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri saja tapi juga untuk seluruh Eropah karena petani Eropah sudah mulai ikut berperang sehingga tidak ada yang bercocok tanam. Tentu cadangan makanan berkurang.

Namun setelah perang usai. Petani Eropah mulai kembali ke ladang. Mereka mulai bercocok tanam lagi. Sementara petani Amerika malah membuka lahan baru karena hasil ladang mereka banyak terserap pasar.

Jadi saat petani Eropah mulai menghasilkan untuk konsumsi dalam negeri mereka sendiri maka hasil pertanian Amerika menjadi tidak terserap pasar. Akibatnya Amerika mengalami kelebihan produksi. Harga pangan jatuh.

Lantas gimana dong?
Apakah produksi harus dikurangi? Ingat petani Amerika banyak yang memperluas ladangnya dan semua itu mereka peroleh lewat pinjaman bank yang dipermudah Mr. Woodrow Wilson. Apalagi banyak orang kota yang berubah profesi jadi petani karena kemudahan itu.

Di tahun 1920 an itu juga sudah mulai ada ketimpangan ekonomi dimana 60 persen rakyatnya miskin. Saat harga pangan jatuh banyak rakyat tambah miskin. Belanja konsumen jatuh. Ekonomi amblas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun