Sebenarnya bangsa Yahudi sudah memasuki jajirah Arab sejak 1920. Namun dihentikan oleh Inggris karena bangsa Arab mulai bersuara.Â
Sepanjang perang Amin berpihak pada Jerman dan Italia. Ini jelas murni politik. Bagi Amin yang penting Jerman bersedia membantu Palestina merdeka.Â
Kemudian Amin juga memperbaiki Haram Asy-Syarif, kompleks suci yang rusak parah karena tidak dijaga oleh Usmaniah dari dana yang disalurkan Dunia Islam. Sebab menurut Amin jika kompleks tersebut tidak diperbaiki maka pasti banyak bangsa Yahudi yang akan menuntut agar tempat tersebut dirobohkan agar mereka bisa membangun Kuil Ketiga.
Pada waktu itu Yordania sudah merdeka. Namun Raja Abdullah I tidak sependapat dengan pernyataan Muhammad Amin. Bagi sang raja mustahil untuk mengenyahkan bangsa Yahudi dari bumi Palestina. Jadi jalan keluarnya menurut beliau adalah dengan hidup berdampingan sesuai rencana PBB dan agar semua itu berjalan secara kondusif maka Tepi Barat harus masuk wilayah Yordania. Agar orang-orang Yahudi ini bisa ditempatkan disana dan sisanya silahkan diambil Palestina untuk merdeka.
Jadi antara Raja Abdullah I dan Muhammad Amin sependapat bahwa Palestina harus punya tanah air. Tapi Zionis tidak sependapat. Menurut mereka Muhammad Amin ini adalah sumber masalah di Palestina. Sebab Amin mau seluruh Palestina merdeka termasuk Tepi Barat harus jadi milik Palestina.Â
Akhirnya Muhammad Amin membuat pemerintahan sendiri. Namanya All Palestine Government. Beliau sebagai presidennya dan ada perdana menterinya juga. Termasuk kabinetnya. Nah bagi Raja Abdullah I ini seperti menantangnya. Akibat inilah akhirnya Dunia Arab terbelah.
Banyak negara Arab yang kemudian mendukung Muhammad Amin. Popularitas beliau memang dahsyat. Sementara Amerika dan Inggris mendukung Raja Abdullah I. Hingga tahun 1948 saat terjadi perang Arab-israel semuanya akhirnya berubah.
Dunia Arab kalah. Muhammad Amin kemudian dijadikan kambing hitam dan dibenci keluarga Palestina yang berpengaruh. Musuh mulai bermunculan.Â
Keluarga Darwish naik ke permukaan. Bahkan mereka berani mengatakan bahwa reputasi Muhammad Amin sudah hancur. Yordania sudah mendapatkan Tepi Barat dan Jerusalem. Bahkan Yordania pun sudah mengganti Mufti Jerusalem. Sehingga otomatis Muhammad Amin sudah tidak punya kuasa lagi.
Husamuddin Jarallah adalah Mufti Jerusalem yang dipilih oleh Yordania meskipun akhirnya tewas dibunuh orang Palestina. Hingga akhirnya pihak kerajaan Yordania mengusir Muhammad Amin karena dianggap terlibat dalam pembunuhan tersebut.Â
Namun pada tahun 1967 Raja Husin cucu dari Raja Abdullah I malah menjemput Muhammad Amin dari pengasingan. Akhirnya Muhammad Amin meninggal pada 4 Juli 1974.