Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hubungan Harga Minyak dan Harga Emas yang Unik

9 Juli 2023   17:00 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:30 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebelumnya kita harus tahu tentang OPEC dulu. 

Setelah perang dunia kedua, Inggris meninggalkan Timur Tengah dalam keadaan morat-marit. Kemudian kekuasaan berpindah tangan ke Amerika yang kemudian menjelma menjadi negara superpower.

Negara-negara Arab yang baru merdeka ini kemudian mulai membangun negaranya masing-masing. Untungnya mereka punya sumber daya alam yang menjadi sumber energi dunia. 

Dulu ada tujuh perusahaan minyak barat yang menguasai minyak Timur Tengah. Julukannya macam-macam. Ada yang bilang Big Oil, Seven Sisters dan ada juga yang bilang Super Major.

Setelah itu mereka mendirikan anak perusahaan bersama. Maka lahirlah Anglo-Iranian Oil, Shell, TotalEnergy, Partex, Exxonmobil dan Iraq Petroleum Company. Kemudian mereka mengawal harga minyak juga sama-sama.

Ancaman terbesar mereka ini adalah pemerintah setempat karena mereka selalu menaikkan cukai dan royalti setiap tahun. Sehingga mereka mencari cara agar bisa mengurangi itu semua.

Jadi saat pemerintah setempat mulai menaikkan cukai dan royalti maka Big Oil ini mulai mengurangi produksi sehingga penerimaan negara jadi ikut berkurang. Mau intervensi, lobi mereka terlalu kuat di Washington dan London. Sementara negara-negara Arab yang lemah waktu itu tidak berani berbuat banyak. Mereka juga masih butuh bekingan negara-negara Barat.

Negara-negara Arab sudah belajar dari pengalaman Mohammad Mossadegh yang berani mengambil alih Anglo-Iranian Oil dan menjadikannya BUMN. 

Karena Big Oil ini terus berulah, akhirnya lima negara memutuskan untuk membentuk OPEC. Lima negara tersebut adalah Iran, Iraq, Kuwait, Arab Saudi dan Venezuela. Waktu itu sempat ada konflik karena Venezuela tidak mau kantor OPEC berpusat di Jazirah Arab. 

Awalnya mereka memilih Jenewa untuk jadi markasnya. Namun Swiss jual mahal. Akhirnya dipilihlah Wina Austria sebagai kantornya. Sejak saat itu Big Oil mulai kepanasan karena OPEC menuntut bagi hasil 50:50.

Kemudian ada masalah lagi. Libya menjalin kerjasama dengan Occidental tahun 1970 dan Libya dapat jatah 58 persen. Ini lantas membuat OPEC tambah semangat hingga akhirnya OPEC bisa mendapatkan pembagian yang lebih besar. Sekarang jumlah negara OPEC telah mencapai 13 negara penghasil minyak. 

Lantas peran Amerika gimana dong?

Tenang. Bukan Amerika namanya kalau mereka tidak bisa memprediksi keadaan ini. Amerika tidak mau terlalu ikut campur urusan ini. Mereka hanya mengajukan satu permintaan saja jika masih ingin di backup oleh mereka. Apa itu? Harga minyak dipatok dengan harga dolar. 

Seketika itu juga kuasa Eropah langsung terlucuti. Amerika dalam sekejap mata langsung membuat PetroDolar. 

Nah sekarang kita bahas hubungan antar harga minyak dan harga emas. Mengapa harga minyak naik harga emas juga naik?

Karena jika harga minyak naik otomatis akan terjadi inflasi. Maka orang akan berburu emas. Sebab emas adalah inflation proof Investment yang bertindak sebagai inflation hedging. 

Jadi hubungan keduanya terjadi karena ketidakstabilan ekonomi. Tapi biasanya hubungannya selalu Inverse Relationship. Artinya kalau minyak naik maka emas juga naik.

Jadi selama tidak ada kepastian ekonomi maka selama itulah emas akan naik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun