Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amerika Serikat dan Masalah Senjata Api

5 Juli 2023   17:00 Diperbarui: 5 Juli 2023   17:03 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke sekarang kita mulai analisis awal dari semua permasalahan ini letaknya dimana. Jadi negara Amerika ini begitu mencintai Founding Fathers nya. Saking cintanya mereka pada para Founding Fathers ini sampai-sampai meskipun partai Republik dan Demokrat selalu berbeda pendapat tetapi mereka sependapat untuk satu hal. Amerika serikat harus berpegang teguh pada Konstitusi Amerika serikat yang telah dirumuskan oleh para Founding Fathers.

Meskipun pada akhirnya para politikus terbelah untuk urusan yang satu ini. Hingga melahirkan istilah Originalis dan Living. Para Originalis ini berpegang teguh kepada rumusan Konstitusi Amerika serikat apapun ceritanya. Sementara para Living berpendapat bahwa Konstitusi Amerika serikat yang dirumuskan oleh para Founding Fathers itu sudah usang. Jadi Konstitusi itu wajib diamandemen sesuai dengan keadaan jaman.

Nah kita kembali ke Konstitusi Amerika yang sudah mirip kitab suci dalam hukum di Amerika serikat ini. Jadi di salah satu Amandemennya. Tepatnya Amandemen Kedua atau Second Amendment berbunyi:

" A well regulated militia being necessary to the security of a free state, the right of the people to keep and bear arms shall not be infringed."

Artinya kurang lebih begini, sebuah militia yang teregulasi dengan baik penting untuk keselamatan negara merdeka, hak rakyat untuk memiliki senjata tidak boleh dilanggar.

Kira-kira sudah kelihatan belum dimana letak keegoisan orang-orang Partai Republik berkaitan dengan hak-hak para pemilih mereka. Mereka hanya fokus pada kalimat yang kedua saja. Padahal ada kalimat pertama yang menjelaskan bahwa hak mereka menyimpan senjata itu HARUS TEREGULASI DENGAN BAIK. Jadi harus ada aturannya dalam memiliki senjata itu. Bukan bisa sembarangan aja beli senjata itu. Apalagi tanpa ijin. Hadeh...

Berdasarkan survey yang dibuat oleh Washington post terhadap 400 orang pencinta dan pemilik AR-15 saat ditanya tanggapannya mengapa mereka memilih untuk memiliki senjata. Maka jawabannya 33 persen responden menjawab untuk melindungi keluarga. 15 persen menjawab ya pengen aja. 15 lagi untuk belajar menembak. 12 persen untuk berburu. 9 persen menjawab ya suka-suka gue dong kenapa lu yang kepo. 3 persen menjawab takut suatu saat pemerintah bertindak otoriter. Mayoritas responden berumur 40-60 tahun dan 10 persennya adalah pemilih partai Demokratik. 

Masalahnya lagi ada orang dengan mental disorder bisa punya 7 pucuk senapan. Kenapa bisa? Karena orang Amerika serikat asalkan sudah berumur diatas 18 tahun boleh memiliki senjata api tanpa ijin dan itu katanya sudah sesuai dengan Konstitusi Amerika serikat. Itu kata warga negara yang katanya melek hukum dan sudah tidak diragukan lagi dalam menafsirkan undang-undang. Keren kan..

Nah sekarang kita bahas tentang senapan AR-15 ini. Senapan ini tergolong senapan serbu. Pasti impact-nya sangat mematikan. Mungkin tidak cocok jika hanya digunakan untuk alat pertahanan diri. Apalagi sekali petik bisa 30-100 peluru yang keluar. Jadi kalau dikepung begal, sudah dapat dipastikan tewas semua tuh begalnya kena sikat. Udah ga kaya main game lagi. Bahkan kalau begalnya pakai rompi anti peluru pun, shockwave nya aja bisa menghancurkan tengkorak kepala. Jadi kalau kena badan, tidak ada jaminan organ tubuh dibalik tulang kerangka itu aman. Kesimpulannya impact yang ditimbulkan oleh AR-15 ini lebih dahsyat dari pistol atau senapan biasa.

Jadi solusi yang di tawarkan Partai Republik itu ibaratnya seperti orang yang mengalami luka dalam yang harus dijahit atau kalau perlu dioperasi apabila lukanya memang cukup parah tapi sama mereka cukup dikasi plester aja. Ntar juga sembuh. Makanya katanya guru harus dipersenjatai biar nanti kalau ada muridnya bawa senjata dan sudah menembak murid yang lain tinggal gurunya aja turun tangan kaya filem Koboy. 

Salam Akal Sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun