Pertama-tama kita harus mengenal keluarga Netanyahu ini dulu. Jadi keluarga besar dia ini memang cenderung ke politik. Ayahnya Benzion adalah seorang sejarawan politik. Kakeknya Nathan adalah salah satu pendukung Zionisme.
Ajaran Zionis itu sudah melekat didirinya bahkan abangnya Yonathan pun juga sama. Hingga mereka benci kehidupan mereka di Pennsylvania.
Mereka menentang liberalisasi agama Yahudi di Amerika hingga mengecam Temple Judea of Philadelphia. Bisa dikatakan jiwa mereka ini Israel banget.
Setelah tamat sekolah Yonathan dan Benyamin Netanyahu masuk Sayeret Matkal. Apa itu Sayeret Matkal? Sayeret Matkal atau Unit Pengintaian Staf Umum 269 atau Unit Komando Elite Angkatan Pertahanan Israel merupakan satu pasukan khusus Israel dengan anggotanya yang merupakan para intelejen. Mereka adalah pasukan yang bergerak di belakang garis musuh-musuh. Pasukan ini didirikan pada tahun 1957 (Wikipedia). Bahkan Iddo Netanyahu pun akhirnya masuk kesatuan ini.
Pada tahun 1976 IDF alias Israel Defense Force alias Pasukan Pertahanan Israel melancarkan sebuah operasi di Uganda yang diberi code name Operasi Entebbe.
Operasi ini dilakukan pada 4 Juli 1976 yang didukung penuh Kenya melawan PFLP alias Popular Front for the Liberation of Palestine alias Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina yang bersekutu dengan Uganda.
Jadi Operasi Entebbe adalah operasi penyelamatan penumpang pesawat terbang Air France Airbus A300 berpenumpang 238 orang yang dibajak oleh PFLP dengan tuntutan agar Israel membebaskan 40 orang Palestina yang mereka tahan.
Lantas apa hubungannya dengan Uganda?
Uganda waktu itu dipimpin oleh Idi Amin. Salah satu pemimpin politik yang oleh media barat dijuluki sebagai salah satu orang paling brutal dalam sejarah moderen. Jadi Idi Amin inilah yang menyuruh para pembajak itu untuk mengarahkan pesawat tersebut ke negaranya.
Maka IDF lantas memerintahkan Sayeret Matkal yang beranggotakan 100 orang dipimpin oleh Yonathan Netanyahu untuk membebaskan pesawat tersebut yang dikuasai oleh PFLP yang didukung oleh militernya Idi Amin.
Akhir dari drama ini adalah seluruh pembajak tersebut terbunuh. Militer Uganda kehilangan 45 anggotanya sedangkan Sayeret Matkal yang dipimpin oleh Yonathan Netanyahu harus kehilangan leadernya. Laporan resmi mengatakan bahwa Yonathan ditembak oleh militer Uganda.
Ini sangat memukul Benyamin Netanyahu. Sampai Benyamin mendirikan Institut Anti Terorisme Yonathan Netanyahu.
40 tahun kemudian Benyamin Netanyahu mengunjungi Uganda. Â Kali ini dia bertugas sebagai perdana menteri bertemu dengan Presiden Uganda Yoweri Museveni yang berkuasa sejak 1986. Misi Benyamin jelas ingin membicarakan tentang Anti Terorisme.
Namun pada pertemuan tersebut Yoweri selalu berkali-kali menyebut nama Palestina. Nama yang memang sudah buat Benyamin ill fell. Hingga akhirnya pertemuan keduanya pun berakhir tak menghasilkan kesepakatan apapun diantara kedua belah pihak.
Haruskah menunggu Iddo Netanyahu agar Uganda kembali mesra dengan Israel?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H