Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fitnah Politik Membawa Penyakit

16 Juni 2023   17:00 Diperbarui: 16 Juni 2023   17:10 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya para host Fox ini sudah pada tidak yakin dengan ocehan si Sidney ini. Tapi ya itulah. Media sekarang ini ga cuma di Indonesia ternyata bahkan di negaranya Uncle Sam yang jadi kiblat media sedunia pun sudah ikutan-ikutan kaya anak Tik-Tok. DEMI VIEWER. Maka konten ga jelas pun tetap saja dibuat. Ujung-ujungnya kena diri sendiri.

Tapi ini kan Fox News. Bosnya namanya Rupert Murdoch. Siapa yang ga kenal dengan beliau. Raja Media. Ga mungkinlah mengaku kalah begitu saja. Maka pada tanggal 31 Maret 2023 Fox Media membawa kasus ini ke Supreme Court. 

Apa dasar Fox membawa kasus ini ke Supreme Court?

Dasarnya Deflamation Plus Actual Malice.

Apa bunyinya?

Pemerintah hanya bisa menuntut media apabila memiliki setidaknya dua alat bukti. 

1. Memang berita tersebut mengandung fitnah dan berita hoax.

2. Fitnah dan berita hoax tersebut dibuat memang untuk menzolimi sesuatu pihak 

Sehingga Deflamation saja tidak cukup. Jadi harus ada unsur Actual Malice nya yaitu niat untuk mencelakakan orang lain. 

Ternyata setelah di konfirmasi dengan pre trial discovery memang terbukti ada Deflamation termasuk juga Actual Malice. Kena deh.

Contohnya pernyataan Lou Dobbs yang mengatakan bahwa dia tidak punya cukup alat bukti untuk menyatakan bahwa pemilu itu curang tapi kok narasi dalam setiap acaranya selalu mengait-ngaitkan dengan hal itu. Berarti Fox jelas melakukan fitnah dalam hal ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun