Hal yang mengerikan lagi, pihak pemerintah Sovyet tidak langsung mengevakuasi warga Pripyat saat Chernobyl meledak. Padahal Chernobyl meledak tepat jam 1.23 pagi dan warga Pripyat tanpa sadar terlena dalam dekapan radiasi.
Paginya warga Pripyat mulai merasakan sakit. Kepala pusing, lidah terasa logam dan muntah-muntah.Â
Pemerintah Ukraina mencoba untuk berbuat sesuatu. Namun karena wilayah Chernobyl ini diluar kuasa mereka maka mereka meminta bantuan Moskow untuk bertindak.
Dan seperti biasa Moscow bertindak lamban...
Pemerintah Ukraina bingung apa yang harus dilakukan. Sementara bantuan tak kunjung datang. Akhirnya dibiarkan saja.
Tanggal 26 April baru Moscow kirim bantuan. 52 orang tenaga ahli yang kemudian langsung masuk rumah sakit hari itu juga saat baru memasuki kawasan reaktor. Dari sini baru Moscow sadar kalau situasinya sudah gawat.
Baru besoknya ada perintah evakuasi. Setelah seluruh warga Pripyat terkontaminasi radiasi. Itupun tidak serta merta disetujui warga Pripyat karena tidak ada pemberitahuan lebih lanjut sampai kapan mereka dievakuasi.
Setelah mengalami penolakan hebat, kemudian Moscow membuat surat perintah resmi. Pemerintah Moscow menjanjikan evakuasi hanya berlangsung tiga hari. Tanpa membawa apapun. Jadi cukup bawa badan saja.
Kemudian janji tiga hari jadi molor sepuluh hari. Dikarenakan radiasi sudah menyebar hampir 1.000 kilometer. Bahkan Swedia sudah mendeteksi adanya radiasi yang menghampiri mereka berasal dari Sovyet. Sehingga pemerintah Swedia mengontak Moscow mempertanyakan masalah ini. Jawaban Moscow santai,"Tenang aja, Bro. Itu semua bisa kami atasi."
Tapi jawaban itu tidak memuaskan hati pemerintah Swedia. Sampai-sampai pihak Swedia mengancam akan membuat laporan ke Internasional Atomic Energy Agency jika Moscow tidak mau buka-bukaan masalah ini.
Barulah setelah itu Moscow memberitahukan bahwa salah satu reaktor nuklir mereka terbakar.